63% Generasi Milenial di Indonesia Aktif Gunakan Paylater
63% Generasi Milenial di Indonesia Aktif Gunakan Paylater
Surabaya, Kabarindo - Perkembangan skema pembayaran digital Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia kian populer.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pengguna sebesar 18,18 juta kontrak atau sebesar 33,25% (YoY) menjadi 72,88 juta kontrak per Mei 2023. Melihat tren tersebut, Populix meluncurkan sebuah riset bertajuk “Unveiling Indonesia’s Financial Evolution: Fintech Lending and Paylater Adoption” yang bertujuan mengungkap motivasi dan tren di balik popularitas layanan paylater yang semakin meningkat pada masyarakat Indonesia.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bagaimana paylater memainkan peran signifikan dalam aktivitas ekonomi Indonesia saat ini. Keterjangkauan paylater yang semakin meningkat bagi masyarakat, fleksibilitas dalam pembayaran cicilan, hingga kemudahan dalam proses registrasi mendorong penggunaan paylater sebagai salah satu solusi pembayaran inovatif untuk melakukan transaksi,” ujar Timothy Astandu, Co-founder dan CEO Populix.
Ia menambahkan, survei juga mengungkap masyarakat Indonesia cukup bijak dalam mengelola keuangan. Hal ini terlihat dari mayoritas responden yang hanya memiliki cicilan paylater kurang dari Rp.1 juta dalam sebulan.
Dari hasil survei yang dilakukan pada September 2023 terhadap 1.017 responden pria dan wanita di Indonesia, sebanyak 55% responden menyatakan pernah melakukan pembayaran menggunakan layanan paylater. Mayoritas penggunanya berasal dari pulau Jawa (55%), dan didominasi oleh generasi milenial (63%) dari kelas sosial atas (59%).
Survei ini juga mengungkap mayoritas responden menggunakan layanan paylater kurang dari sebulan sekali (51%) dan rata-rata hanya menggunakan satu aplikasi (82%). Dari banyaknya brand penyedia layanan paylater yang masuk di pasar Indonesia, Shoppee Paylater (89%) menjadi Top of Mind responden, disusul dengan GoPay Later (50%), Kredivo Paylater (38%), Akulaku Paylater (36%), Traveloka PayLater (27%), Home Credit (16%), Indodana (13%) dan Atome (5%). Shoppee PayLater (77%) juga menjadi brand yang paling sering digunakan, disusul oleh GoPay Later (28%), Akulaku Paylater (18%), Kredivo Paylater (14%), Traveloka PayLater (9%), Indodana (4%), Home Credit (3%) dan Atome (2%).
Mayoritas (82%) responden memiliki cicilan paylater kurang dari Rp.1 juta per bulan. Nominal terbesar yang pernah digunakan oleh sebagian besar responden (75%) juga kurang dari Rp.1 juta. Hal ini menunjukkan bahwa responden telah memiliki perencanaan keuangan yang lebih baik dengan membatasi nominal cicilan yang mereka miliki, sehingga pengeluaran bulanan tetap terkendali.
Metode paylater tersebut biasa digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan, seperti pembelian paket data/internet/listrik (48%), pakaian (48%), pengeluaran bulanan (35%), elektronik dan aksesoris (21%), gadget terbaru (19%) serta liburan (10%). Dalam memilih brand paylater, responden akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti terkoneksi dengan marketplace (71%), terdaftar di OJK (67%), pembayaran cicilan yang fleksibel (57%), kemudahan registrasi (52%) dan bunga rendah (50%).
Comments ( 0 )