‘Healing’ dengan Menjurnal dan Mengkreasikan Sampah Plastik di 'Sejauh Rumah Kita'

‘Healing’ dengan Menjurnal dan Mengkreasikan Sampah Plastik di 'Sejauh Rumah Kita'

KABARINDO, YOGYAKARTA - Kesadaran akan isu-isu lingkungan yang mengancam kepunahan makhluk di Bumi semakin hari semakin meningkat di kalangan masyarakat. 

 

Namun, menjadi sadar tidaklah cukup, perlu ada tindakan nyata untuk mengurangi ancaman kepunahan tersebut. Salah satu caranya adalah dengan beralih ke gaya hidup yang sadar, bertanggungjawab, dan tentunya ramah lingkungan atau biasa dikenal dengan gaya hidup slow living. Cara menerapkan gaya hidup slow living tersebut dapat dipelajari di “Sejauh Rumah Kita” yang dihadirkan di Yogyakarta oleh Sejauh Mata Memandang sejak tanggal 8 Juli 2022 hingga 4 September 2022 melalui kegiatan Belajar Bersama.

 

Melalui kegiatan Belajar Bersama tersebut, Sejauh Mata Memandang menggandeng berbagai komunitas slow living di Yogyakarta untuk berbagi ilmu dan tips menjalani gaya hidup slow living yang dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih baik dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, dan juga dengan alam.

 

Selama dua bulan hadirnya “Sejauh Rumah Kita”, berbagai kegiatan Belajar Bersama telah dilakukan, seperti mendaur ulang kaos bersama Chitra Subyakto, menggambar dan mewarnai bersama Art Class Cikgu, membuat sabun cuci ramah lingkungan bersama Akuna Indonesia, merangkai bunga sembari mencatat cerita bersama Sporadies Botanical Lab & Klub, membuat tote bag ecoprint bersama Kastuba Indonesia, mengenal teh Jawa dan Sumatra serta cara memasangkan teh bersama Klub Masak Sirja, membuat tempe kedelai lokal bersama Sekolah Pagesangan, menjilid buku bersama Tarlen Handayani, meracik minuman berbasis rempah bersama Agradaya, mengenal lebih jauh tentang Hutan Leuser bersama Farwiza Farhan, dan belajar tentang sejarah warisan budaya ubin semen cap kunci bersama Tegel Kunci.

 

Hari Sabtu (27/08/2022) merupakan hari terakhir diadakannya kegiatan Belajar Bersama di “Sejauh Rumah Kita”. Pada kesempatan ini, Sejauh Mata Memandang menggandeng Janti ‘Alterjiwo’ Wignjopranoto dalam kegiatan “Menulis Jurnal untuk Pulih” di sesi pagi dan TacTic Plastic dalam kegiatan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik di sesi sore.

 

Menulis Jurnal untuk Pulih bersama Janti ‘Alterjiwo’ Wignjopranoto

Janti Wignjopranoto adalah seorang penulis buku, praktisi vegan, raw food chef, serta Certified Ayurveda Practitioner asal Yogyakarta. Ia juga dikenal sebagai Janti ‘Alterjiwo’ di Instagram yang sering membagikan catatan harian tentang makanan dan resep makanan yang diolahnya sendiri.

 

Pada kegiatan Belajar Bersama ini, Janti berbagi wawasan kepada peserta yang hadir tentang cara memahami diri sendiri melalui kegiatan menulis jurnal sebagai cara memulihkan diri yang dimulai dari langkah penerimaan, pemulihan, dan pemberdayaan. Janti mengajarkan para peserta untuk memahami manfaat menulis jurnal, hubungannya dengan proses trauma emosi, hal-hal yang membedakan menulis buku harian (diary) dengan menulis jurnal, dan melatih peserta untuk menulis jurnal dengan berbagai format.

 

Kegiatan menulis jurnal untuk proses pemulihan ini pada dasarnya adalah sebuah kegiatan yang mengharuskan seseorang untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan menulis yang bertujuan untuk refleksi diri. Proses refleksi diri tak hanya sebatas mengekspresikan pikiran dan perasaan seseorang, tetapi juga memetakan faktor-faktor yang membuat ia merasa atau mengalami suatu permasalahan, serta mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang mengganggunya tersebut.

 

Setelah sesi pembelajaran singkat di “Sejauh Rumah Kita”, para peserta akan melanjutkan kegiatan Tujuh Hari Menulis Jurnal Bersama yang akan melengkapi pembelajaran singkat tersebut secara daring dan yang dipandu oleh Janti.

 

Membuat Magnet Kulkas dari Sampah Plastik Sekali Pakai bersama TacTic Plastic

Kegiatan Belajar Bersama yang terakhir diadakan di “Sejauh Rumah Kita” adalah belajar mengkreasikan sampah plastik sekali pakai menjadi sebuah kerajinan tangan yang diajarkan oleh TacTic Plastic.

 

Tactic Plastic adalah sebuah kelompok seni yang mengolah kembali sampah plastik yang didirikan pada tahun 2016 oleh tiga seniman, yaitu Ayu Arista Murti, Mutia Bunga dan Lily Elserisa karena keprihatinan mereka terhadap pencemaran plastik yang berbahaya dan mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup di bumi.

 

Pada awalnya, para seniman TacTic Plastic mendapatkan plastik dengan cara berburu sampah di sekitar pinggir pantai daerah Bantul dan bekerjasama dengan beberapa bank sampah. Namun, karena persediaan sampah plastik tak selalu memadai, mereka mencetuskan program “Donasi Plastik” pada awal tahun 2018 dengan mengandalkan media sosial.

 

Pada kegiatan Belajar Bersama ini, para peserta diajarkan untuk berkreasi membuat magnet tempelan kulkas yang dibuat dari sampah kantong plastik sekali pakai yang sudah dibersihkan lalu dibuat sesuai dengan bentuk, perpaduan warna, dan kreasi masing-masing peserta.

 

Lily berpendapat bahwa banyak cara untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan yang dapat dimulai dari hal yang terdekat dan kecil. Sebagai seniman, para seniman TacTic Plastic memulainya dengan membuat karya seni rupa.

 

“Sejauh Rumah Kita” dibuka setiap hari untuk umum mulai tanggal 8 Juli hingga 4 September 2022, dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB, berlokasi di Rumah Simbah Studio, NG I / 1301 Jl Kp. Ngadiwinatan, Ngampilan, Yogyakarta 55261.