Airlangga Hartanto: Presiden Jokowi Setujui Beberapa Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Airlangga Hartanto: Presiden Jokowi Setujui Beberapa Program Pemulihan Ekonomi Nasional

KABARINDO, JAKARTA -  Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp451 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal tersebut disampaikan oleh Airlangga sesuai melakukan rapat terbatas untuk membahas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Airlangga mengungkap bahwa Presiden Jokowi telah menyetujui beberapa program PEN.

"Presiden Jokowi telah menyetujui beberapa program PEN, disiapkan anggaran di tahun 2022 senilai Rp451 triliun yang terbagi tiga yaitu kesehatan, perlindungan sosial dan fasilitas fiskal untuk beberapa sektor yaitu UMKM maupun korporasi," kata Airlangga di kantornya di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, Presiden Jokowi menyetujui terkait insentif fiskal properti.

Baca Juga: Analis Politik: Wajib Ganti Presiden pada Oktober 2024

"Yang disetujui Bapak Presiden pertama terkait insentif fiskal properti atau Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) disiapkan perpanjangan sampai Juni 2022," ungkap Airlangga.

Ketentuannya PPN DTP untuk rumah susun dan rumah tapak dengan nilai hingga Rp2 miliar PPN DTP sebesar 50 persen diperhitungkan sejak awal kontrak.

Airlangga berharap hal tersebut bisa diselesaikan dalam waktu sembilan bulan.

Kemudian PPN DTP diberikan sebesar 25 persen untuk harga jual rumah tapak dan rumah susun senilai Rp2 miliar-5 miliar.

Sektor Otomotif

"Selanjutnya Presiden juga setujui fasilitas PPNBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah) yang ditanggung pemerintah khusus sektor otomotif dengan harga penjualan di bawah Rp200 juta atau LCGC (Low Cost Green Car)," ungkap Airlangga.

Adapun pemerintah akan mengubah PPNBM untuk LCGC yang semula tiga persen menjadi 0 persen pada kuartal pertama 2022.


"Artinya 3 persen PPNBM untuk LCGC ditanggung pemerintah, kuartal kedua 2 persen ditanggung pemerintah, di kuartal ketiga 1 persen ditanggung pemerintah, di kuartal 4 bayar penuh yaitu sesuai tarifnya 3 persen," tambah Airlangga.

Kemudian untuk PPNBM produk otomotif seharga Rp200 juta-250 juta tarif PPNBM  akan dikenakan 7,5 persen di kuartal pertama.

"Di kuartal 1 sebesar 50 persen ditanggung pemerintah jadi masyarakat membayar 7,5 persen, di kuartal kedua membayar 'full' sebesar 15 persen," tambah Airlangga.

Presiden Jokowi juga menyetujui soal 'front loading' bantuan sosial.

"Yaitu perluasan bantuan tunai bagi pedagang kaki lima (PKL), warung dan nelayan dengan jumlah peserta diperkirakan 2,76 juta orang yaitu 1 juta PKL dan pemilik warung 1,76 juta nelayan dan penduduk ekonomi miskin ekstrim dengan besaran yaang diberikan Rp600 ribu per penerima," kata Airlangga.

Pemberian bantuan tersebut akan dilaksanakan pada kuartal 1 2022.

"Akan segera dilaksanakan dan Presiden setuju bahwa untuk perlindungan sosial akan dilakukan 'front loading' di kuartal pertama," ungkap Airlangga.

Sumber Berita: Antara

Foto: Kemenko Perekonomian