Akun Medsos Wadas Ditangguhkan, Ini Tanggapan Kominfo

Akun Medsos Wadas Ditangguhkan, Ini Tanggapan Kominfo

KABARINDO, PURWOREJO - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate mengatakan pihaknya tidak pernah mengusulkan untuk dilakukan pemblokiran terhadap akun Twitter @wadas_melawan.

Akun tersebut merupakan akun yang sering membagikan informasi terkait kejadian di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Telah memiliki 63 ribu pengikut, akun @wadas_melawan sudah tidak bisa diakses semenjak Rabu (16/2) lantaran di take down atau diblokir oleh Twitter.

“Sepengetahuan saya Kominfo belum pernah mengusulkan pemblokiran atau take down atas akun @wadas_melawan dimaksud,” ujar Johnny saat dihubungi, Kamis 17 Februari 2022.

Johnny mengatakan pihaknya tetap akan melakukan konfirmasi ke internal Kominfo terkait pemblokiran pada akun tersebut.

“Namun secara umum terhadap konten yang melanggar UU dan peraturan akan terus diamati dan dibersihkan untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat umum,” ujar Johnny.

Tak hanya itu saja, sebelumnya akun dengan profil lengkap GEMPADEWA (Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas) Menolak Keras Eksploitasi di Bumi Wadas juga hilang begitu saja dari Twitter. Hal ini pun mendapat kecaman dari Koalisi Advokat untuk keadilan GEMPADEWA, Julian Duwi Prasetya.

“Ini jelas upaya pembungkaman suara-suara kritis dari masyarakat,” kata Julian.

Diketahui, insiden kekerasan diduga terjadi ketika dilakukan pengukuran lahan untuk kebutuhan material tambang Andesit di lokasi proyek Bendungan Bener, pada 8 Februari 2022.

Komnas HAM menerjunkan timnya dan mendapatkan temuan awal yang menyebut ada kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga Wadas.

Julian menuturkan kejadian yag dialami akun @wadas_melawan ini juga bukan pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, akun ini juga sudah beberapa kali diretas.

Bahkan, beberapa hari lalu, akun Instagram LBH Yogyakarta pada Selasa (8/2) sekitar pukul 23.20 WIB, juga sempat tidak bisa diakses. Diketahui, akun tersebut digunakan untuk mengunggah konten tentang penangkapan warga Desa Wadas oleh polisi.

Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Zul Fadli mengatakan akun tersebut belum bisa pulih hingga Rabu (9/2) pagi.

“Tak bisa diakses sejak semalam,” kata Yogi melalui pesan singkat.

Julian mengatakan saat itu akun Instagram LBH Yogyakarta down selama 1×24 jam saat itu. Untuk saat ini akun tersebut sudah bisa diakses dengan normal.

“Ini memang ada pembungkaman secara massif,’ kata Julian.

Dengan ditangguhkannya akun Twitter @wadas_melawan, Julian menyebutkan pihaknya akan mencoba mengkonfirmasi ke Kominfo maupun ke pihak Twitter, guna mencari tahu penyebab status suspend ini.

Sumber: Tempo.co

Foto: Twitter