Dua Menteri Kuwait Anggota Kerajaan Mengundurkan diri
KABARINDO, KUWAIT CITY – Dilansir dari AFP, pada hari Kamis (17/2), sebuah dekrit kerajaan Kuwait menyatakan pengunduran diri dua orang menteri yang merupakan anggota kerajaan telah diterima.
Kedua menteri yang mengundurkan diri adalah Menteri Dalam Negeri Sheikh Ahmed Mansour al-Ahmed Al-Sabah dan Menteri Pertahanan Sheikh Hamad Jaber Al-Ali Al-Sabah.
Juru bicara pemerintah Tariq al-Mazram mengumumkan bahwa Sheikh Ahmed Mansour digantikan dalam peran sementara oleh Menteri Perminyakan Mohammed al-Fares, sedangkan Sheikh Hamad Jaber digantikan oleh Sheikh Ahmed Nasser al-Mohammed Al-Sabah, yang menjabat menteri luar negeri.
Menteri dalam negeri dan pertahanan itu mengundurkan diri setelah mereka memprotes cara parlemen menanyai para menteri atas klaim korupsi dan dugaan penyalahgunaan dana publik.
Sementara Menteri Luar Negeri Sheikh Ahmed Nasser selamat dari mosi tidak percaya pada hari Rabu (16/2), Sheikh Hamad Jaber dan Sheikh Ahmed Mansour mengatakan pertanyaan yang panjang adalah "penyalahgunaan" kekuasaan.
"Penyalahgunaan alat konstitusional mendorong pengunduran diri [kami]," kata Sheikh Hamad, dikutip oleh media Kuwait.
"Interogasi adalah hak konstitusional ... tetapi praktik parlementer menghalangi kami untuk memenuhi aspirasi rakyat Kuwait."
Kuwait telah diguncang oleh perselisihan antara anggota parlemen terpilih dan pemerintah yang terus-menerus didominasi oleh keluarga Al-Sabah yang berkuasa selama lebih dari satu dekade, dengan parlemen dan kabinet yang dibubarkan beberapa kali.
Kuwait adalah satu-satunya negara Teluk Arab dengan parlemen yang dipilih sepenuhnya. Mereka menikmati kekuasaan legislatif yang luas dan dapat memilih menteri dari jabatannya.
Pemerintah baru dilantik pada Desember 2021, menjadikan mereka kabinet keempat di negara itu dalam dua tahun, setelah yang terakhir mengundurkan diri pada November di tengah kebuntuan politik. ***(Sumber dan foto: France24/AFP)
Comments ( 0 )