Erick Thohir Minta Kebutuhan Energi Domestik Diprioritaskan

Erick Thohir Minta Kebutuhan Energi Domestik Diprioritaskan

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta supaya kebutuhan energi seperti batu bara dan LNG domestik atau dalam negeri diprioritaskan.

Untuk membahas isu tersebut, Erick Thohir telah menggelar rapat bersama dengan kementerian lain, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kejaksaan Agung, dan BPKP, pada Senin malam (2/1/2022).

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mendahulukan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri sebelum melakukan ekspor.

Hal tersebut dilakukan demi melancarkan pembangunan yang ada di dalam negeri.

Baca Juga: Hasil Lengkap Liga Spanyol: Real Madrid Kalah Mengejutkan, Barcelona Mulai Bangkit

"Para menteri yang terkait suplai batu bara dan LNG untuk mendukung pasokan listrik nasional langsung membagi tugas. Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP. Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/1/2022).

"Selain itu, kami juga akan memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri terpenuhi. Dan sesuai arahan Presiden yang telah menekankan komitmen bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju untuk menggantikan batu bara dengan energi baru terbarukan, maka kami juga telah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy sehingga kita segera memiliki energi baru terbarukan," kata Erick Thohir.

Target Produksi Batu Bara pada 2022

Data dari Kementerian ESDM mengungkap bahwa target produksi batu bara pada 2022 akan lebih tinggi dari tahun 2021.

Adapun proyeksi target produksi 2022 berada di kisaran 637 juta hingga 664 juta ton, sedangkan pada 2021 mencapai 625 juta ton.

Kebutuhan batu bara dalam negeri juga diperkirakan akan meningkat pada tahun 2022 dengan 190 ton. Jumlah itu meningkat dibanding kuota DMO 2022 yang mencapai 137,5 ton.

Data dari Kementerian ESDM juga mengungkapkan bahwa fenomena alam berpengaruh dalam realisasi produksi batu bara.

Seperti misalnya adalah Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu sehingga meningkatkan curah hujan tinggi menyebabkan realisasi produksi batu bara hingga awal Desember mencapai 560 juta ton atau sekitar 89,6 persen dari target.

Sementara itu, penyerapan batu bara dalam negeri hingga awal Desember pun baru menyentuh 121,3 juta ton, atau sekitar 88,2 persen dari target DMO.

Dalam pertemuan itu juga menghasilkan kesepakatan bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa ditinjau tiap bulan, untuk yang tidak dapat menepati sesuai kontrak akan dikenakan penalti tinggi atau bahkan dicabut izinnya.

Rapat bersama itu juga tetap mendukung pengembangan ekspor bersama Menteri Perdagangan sebagai pemasukan devisa negara dengan mengkalkulasi berapa kebutuhan dalam negeri. Sedangkan dengan Menteri Perhubungan akan dilakukan sinergi dengan para pihak untuk menangani logistik.

Sumber Berita: Antara

Foto: Antara