Harga Emas Dunia Naik ke 1.933 Dollar AS,

Harga Emas Dunia Naik ke 1.933 Dollar AS,

KABARINDO, JAKARTA  -  Harga emas dunia naik pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Konflik Rusia-Ukraina yang masih terus memanas dan melonjaknya inflasi membuat permintaan pelaku pasar terhadap aset safe haven emas meningkat.

 

Dilansir dari CNBC, Kamis (4/3/2022), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen ke level 1.933,31 dollar AS per troy ounce. Begitu pula pada emas berjangka Comex New York Exchange turut naik 0,7 persen menjadi ke level 1.935,90 dollar AS per troy ounce.

Harga emas dunia terus menguat didorong memanasnya geopolitk Rusia-Ukraina yang turut melibatkan negara-negara Barat. Terlebih ketika Rusia meluncurkan serangan skala penuh terhadap Ukraina, membuat harga emas melonjak hingga 3,4 persen.

Di sisi lain, serangkaian sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia telah membuat kenaikan harga komoditas, kemacetan rantai pasokan, dan memperlambat pertumbuhan global. Kondisi itu mendorong inflasi secara global yang lebih tinggi, dan memberikan keuntungan bagi emas yang merupakan aset safe haven.

Meski demikian, pergerakan harga emas ke depannya akan dibayangi rencana Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret 2022.

 "Emas sebagian besar telah diperdagangkan di bawah dukungan berita utama Ukraina-Rusia, tetapi juga mulai menghidupkan kembali hubungannya dengan imbal hasil yang riil jelang pertemuan FOMC Maret," tulis analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.

Para pelaku pasar saat ini mencari petunjuk terkait kemungkinan besaran kenaikan suku bunga AS. Meskipun emas dianggap sebagai investasi yang aman saat adanya ketidakpastian politik dan ekonomi, namun kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian karena memegang emas yang tak menghasilkan bunga.

“Ekspektasi kenaikan suku bunga telah dikurangi dan kami terus memperkirakan The Fed akan menaikkan 25 bps di bulan Maret. Seiring dengan pelarian ke tempat yang aman, konflik memiliki implikasi bagi pasar fisik karena Rusia memulai kembali pembelian emas bank sentral,” tambah Cooper. TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN