Harga Minyak Dunia Terus Melambung, YLKI Dorong Pertamina Sesuaikan Harga Pertamax
KABARINDO, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan bahwa harga Pertamax mau tidak mau harus segera disesuaikan seiring dengan harga minyak yang terus melambung.
"Memang tak ada pilihan. Kalau tidak disesuaikan, dikhawatirkan justru berdampak terhadap pelayanan kepada konsumen," kata Ketua YLKI Tulus Abadi Tulus di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, kondisi saat harga minyak dunia yang terus melambung mau tak mau harus membuat Pertamina menaikkan harga Pertamax.
Adapun saat ini, harga minyak dunia jenis Brent sudah menyentuh level 91,46 dolar AS per barel yang merupakan tertinggi sejak 2014.
BACA JUGA: Fakta Menarik Rosé BLACKPINK yang Sedang Ulang Tahun yang ke-25
Saat ini, SPBU swasta sudah melakukan penyesuaian dengan menaikkan harga BBM jenis RON 92, lebih tinggi Rp4.000 dibanding Pertamax.
"Pertamina tidak mungkin menjual rugi produknya. Dan, saat ini, kerugian Pertamina dari Pertamax, yang saya dengar cukup tinggi. Dari sana, ya memang tak ada pilihan. Apalagi, menaikkan harga Pertamax merupakan aksi korporasi," ujar Tulus dalam keterangannya.
Jangan Sampai Kerugian Pertamina Membengkak
Ia juga menjelaskan jika Pertamina tetap mempertahankan harga saat ini, ditakutkan malah akan rugi ke depannya.
"Jadi, sebetulnya konsumen diuntungkan kalau pakai Pertamax, karena kandungan energinya lebih tinggi sehingga jarak tempuh per liter juga lebih jauh. Misal kalau beli Pertamax, 1 liter bisa 12 kilometer, tetapi Pertalite hanya untuk 10 kilometer, dan Premium untuk 8 kilometer,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa Pertamax dengan oktan yang tinggi bisa lebih baik untuk lingkungan karena mengurangi emisi gas buang.
"Dan, saya kira, kalau komit untuk global climate change tentu penggunaan BBM harus semakin baik, yaitu yang semakin baik untuk lingkungan," ujar Tulus.
Sumber/Foto: Antara
Comments ( 0 )