Identitas Lokal & Kedekatan Emosional Pengaruhi Gen MZ Pilih Brand pada 2026
Identitas Lokal & Kedekatan Emosional Pengaruhi Gen MZ Pilih Brand pada 2026
Perilaku Gen MZ jadi arah baru dalam strategi brand di Indonesia
KABARINDO, SURABAYA - Di tengah dinamika pasar yang bergerak semakin cepat dan kompetitif, laporan terbaru Populix mengungkap perubahan besar dalam cara generasi muda Indonesia menilai dan memilih brand.
Gen milenial dan Gen Z (MZ) kini menuntut transparansi, keberpihakan yang jelas dan konsistensi aksi nyata dari brand. Identitas lokal dan kedekatan emosional yang ditopang budaya pop dan komunitas juga semakin kuat menjadi penentu relevansi brand pada 2026.
Hal ini ditemukan melalui survei online terhadap 2.122 orang Indonesia pada 15 Mei hingga 1 Juni 2025 dan dirangkum dalam laporan What Shapes Brand Loyalty Today yang dibahas dalam Populix Industry Outlook 2026: Winning in a Market that Won’t Wait, yang digelar di Jakarta.
“Perilaku Gen MZ kini menjadi arah baru dalam strategi brand di Indonesia. Studi Populix menunjukkan 67% responden mempertimbangkan ulang, bahkan berhenti menggunakan, sebuah brand berdasarkan sikap brand terhadap suatu isu. Konsumen kini mengharapkan aksi nyata, bukan hanya pernyataan,” ujar Vivi Zabkie, Policy & Society Research Director Populix.
Pergeseran ini terjadi berdampingan dengan meningkatnya kebanggaan terhadap identitas lokal. Sebanyak 98% konsumen Indonesia merasa bangga ketika brand lokal berhasil masuk pasar global. Selain kualitas produk yang dianggap semakin kompetitif dan memenuhi standar internasional, faktor seperti harga, reputasi dan identitas lokal turut memperkuat persepsi positif terhadap brand lokal yang mendunia. Bahkan lebih dari 90% responden menilai penting bagi brand untuk mempertahankan identitas lokal saat ekspansi global.
“Indonesia kini berada di posisi keempat produsen dan eksportir kopi terbesar dunia. Kami ingin menjadi bagian dari perjalanan membawa kopi Indonesia ke panggung global. Karena itu, saat ekspansi ke negara-negara tetangga, kami bangga memperkenalkan diri sebagai brand asal Indonesia. Salah satu hal yang membedakan kami adalah kehangatan dan kultur Indonesia yang kami hadirkan melalui customer experience, karena menurut kami, being authentic dan membangun kedekatan emosional adalah kunci diferensiasi brand,” ujar Aryo Ardiarso Wibisono, Head of Brand & Communications Kenangan Brands.
Selain kualitas dan harga, preferensi Gen MZ semakin dipengaruhi oleh budaya pop dan arus percakapan digital. Komunitas dan para kreator berperan penting dalam membentuk opini publik dan menentukan brand yang dianggap relevan dan autentik.
“Gen MZ hidup dalam kondisi paradox of choice and information. Mereka terpapar terlalu banyak pilihan, sehingga semakin selektif. Banyak brand mengejar atensi lewat kanal besar, padahal yang lebih penting adalah membangun curiosity. Dari curiosity, bangun experience yang menciptakan makna. Tahun 2026 akan menjadi tahun ‘the harsh truth’, dan brand yang bertahan adalah mereka yang transparan, terbuka dan berani melibatkan Gen MZ dalam membangun brand, meski belum sempurna,” jelas Irfan (Fanbul) Prabowo, CEO Infipop dan inisiator Minutes of Manager.
Perubahan perilaku Gen MZ juga dirasakan di industri otomotif. “Anak muda kini lebih mengandalkan riset online melalui review dan rating ketimbang test drive sebelum membeli kendaraan. Mereka membandingkan fitur dan kekurangan secara mendalam sebelum memutuskan. Selain itu, tren live shopping untuk otomotif, strategi yang kami bawa dari China, ternyata terbukti cukup efektif di Indonesia,” ujar Budi Darmawan, Vice Country Director, Chery Sales Indonesia.
Vivi menambahkan, diskusi ini menegaskan bahwa brand harus tampil lebih otentik dan lebih genuine secara emosional, agar tetap relevan dan dipercaya Gen MZ untuk memenangkan pasar pada 2026.
Foto: istimewa
Comments ( 0 )