KEK Kelas Dunia untuk Wisata Kesehatan, Mantapkan Transformasi Arsitektur Layanan Kesehatan Indonesia

KEK Kelas Dunia untuk Wisata Kesehatan, Mantapkan Transformasi Arsitektur  Layanan Kesehatan Indonesia

Jakarta, 14 Oktober 2022 – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan 
Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama 
dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi 
Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia yang berlokasi di Sanur, Bali. 

Keputusan pemerintah membangun KEK Sanur yang mengintegrasikan sektor kesehatan 
dengan sektor pariwisata sejalan dengan fokus Presidensi G20 Indonesia, yakni layanan 
kesehatan inklusif, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi 
berkelanjutan.

Bali dipilih sebagai lokasi KEK Kesehatan dan Pariwisata untuk memberikan kesempatan 
kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan kelas dunia sekaligus memanfaatkan 
keindahan Bali sebagai pilihan berwisata. Pulau Bali memiliki potensi besar untuk menjadi 
pusat wisata medis di Asia Tenggara.

Sebagai KEK pertama di Indonesia yang menggabungkan sektor kesehatan dan pariwisata, pemerintah berharap KEK Sanur dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi 
nasional. KEK Sanur juga didorong untuk menjadi lokasi investasi baru, sekaligus menyerap 
tenaga kerja.

Diharapkan setelah beroperasi penuh, KEK Sanur dapat menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja. Pada tahun 2045, KEK Sanur diharapkan mampu menambah total perolehan devisa hingga USD 1,28 miliar.

Pengembangan KEK Sanur diproyeksikan mampu menyerap sekitar 4% hingga 8% masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri. Dengan demikian, diharapkan pada tahun 2030, jumlah pasien yang berobat di KEK Sanur mencapai 123.000 hingga 240.000 orang. 

Data menunjukkan bahwa penduduk Indonesia merupakan penyumbang utama wisata medis 
di kawasan dengan lebih dari 2 juta warga bepergian ke luar negeri pada tahun 2019 untuk 
mendapatkan layanan kesehatan senilai USD 6 miliar.

Menteri BUMN, Erick Thohir meyakini pengembangan KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur akan mendorong perekonomian baik nasional maupun lokal.

“Potensinya cukup besar sehingga bisa menjadi prioritas untuk menghidupkan kembali kegiatan pariwisata di Bali,” kata Erick.

Lebih lanjut ia menjelaskan intervensi ini harus dilakukan agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri karena Indonesia telah mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkelas dunia.

Selain itu, proyeksi peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali diperkirakan 
mencapai 24,6% pada periode 2020-2024, dan pertumbuhan wisata medis di Asia Tenggara 
diprediksi mencapai sekitar 18% pada periode yang sama.

KEK Sanur menawarkan alur perjalanan pasien end-to-end bagi pengunjungnya dengan 
berbagai fasilitas. Selain fasilitas taman, hotel, dan pusat niaga, ada enam kawasan di KEK 
Sanur yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan.

Dua di antaranya telah disewakan dan 
nantinya akan dibangun sebagai rumah sakit berkelas internasional yang dioperasikan oleh 
Mayo Clinic. Sementara itu, empat area lain tersedia bagi investor yang memiliki spesialisasi 
sesuai dengan master plan yang telah ditentukan, seperti bedah plastik dan kosmetik, 
geriatrik, pusat penelitian sel punca, serta pusat pengobatan oriental dan kesuburan.

Plt. Direktur Utama IHC, Mira Dyah Wahyuni, mengatakan KEK Sanur akan memberikan 
pelayanan kesehatan terintegrasi berkualitas tinggi serta bertaraf internasional dengan 
perawatan medis terkini untuk mendorong masyarakat mempercayakan pengobatan di 
Indonesia tanpa harus ke luar negeri.

Sebagai holding rumah sakit milik negara, IHC saat ini menaungi 75 rumah sakit dan 143 klinik di seluruh Indonesia. IHC berkomitmen melayani 
masyarakat untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui berbagai rumah sakit 
milik negara, klinik, dan yang terafiliasi dengan jaringan IHC.

Proses groundbreaking pembangunan KEK Sanur dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, 
Joko Widodo pada 27 Desember 2021. KEK Sanur hadir dengan rencana bisnis untuk fasilitas 
kesehatan, akomodasi hotel dan MICE, taman botani ethnomedicinal, serta pusat komersial. 
Dibangun di atas lahan seluas 41,26 Hektar milik PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dengan 
nilai investasi USD 664 Juta.

Sebagai upaya untuk mengintegrasikan pelayanan kesehatan dengan pariwisata, proses revitalisasi infrastruktur pariwisata yang ada di KEK Sanur juga akan dilakukan, termasuk untuk meningkatkan peringkat kelas hotel dari 4 menjadi 5 bintang.

“Proses revitalisasi ini akan semakin meningkatkan nilai tambah KEK Sanur yang mengusung konsep integrated end￾to-end service. Sehingga dapat semakin menarik minat masyarakat yang mencari layanan medis berkelas dunia saat berwisata ke Bali,” jelas Direktur Utama Injourney, Dony Oskaria. 

Revitalisasi tersebut akan mencakup Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, Grand Inna Bali  Beach Garden, Hotel Grand Inna Bali Beach Tower, dan pembangunan Convention Center dengan kapasitas 5.000 orang.

Kawasan KEK untuk wisata kesehatan akan menjadi salah satu program prioritas Kementerian 
BUMN yang ditampilkan dalam SOE International Conference: Driving Sustainable & Inclusive 
Growth yang akan diselenggarakan pada 17-18 Oktober 2022 di Denpasar, Bali.

Acara ini merupakan bagian dari Trade, Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20 
yang akan dihadiri oleh para pemimpin & pemangku kepentingan BUMN, delegasi dari negara-negara anggota G20, investor, organisasi internasional, mitra bisnis, akademisi, think tank, 
dan media.

Selain sesi konferensi, SOE International Conference juga akan menghadirkan 
pameran yang menampilkan kinerja, inisiatif dan program BUMN dengan fokus pada 
keberhasilan transformasi dan tiga prioritas Presidensi G20 Indones.