Ketua ASFA Foundation: Kaderisasi ASFA by Desain, Terprogram dan Terstruktur

Ketua ASFA Foundation: Kaderisasi ASFA by Desain, Terprogram dan Terstruktur

KABARINDO, KAIRO - Lazis ASFA memberikan pengarahan dan pembinaan secara rutin kepada 250 mahasiswa/i Indonesia yang sedang studi di Universitas Al-Azhar Kairo, 19/11. Pembinaan diadakan secara berkala (setiap bulan, 2 bulan dan 3 bulan sekali), yang dimaksudkan sebagai momentum dan sarana untuk menguatkan nilai-nilai keummatan dan kebangsaan, serta menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan keahlian lainnya.

Hal tersebut sesuai dengan arah dan kebijakan Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, bahwa kaderisasi ASFA dilakukan by desain, terprogram dan terstruktur.

Penerima beasiswa di Al-Azhar tersebut adalah kader pesantren dan lembaga pendidikan atau non kader yang setelah selesai masa studi diwajibkan kembali ke pesantren, lembaga pendidikan atau ormas keIslaman, hal demikian sebagai bentuk penguatan lembaga dan percepatan SDM menuju Indonesia Emas 2045.

Pada bulan Nopember ini disampaikan oleh Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Salamah Daud, Sekjen Majma' Al-Buhuts Al-Islamiyah Prof. Dr. Nadhir Al-Ayyadh, Penasehat Grand Syaikh urusan Mahasiswa Internasional Prof. Dr. Nahla As-Shoidy, Atdikbud KBRI Prof. Dr. Bambang Suryadi, Guru Besar UGM Prof. Dr. Sangidu, Sekjen Asosiasi Sekolah Arab (afiliasi OIC) Dr. Abdul Fattah, Dr. Yaman Iswani, Dr. Maher dan Wakil Ketua Lasis ASFA KH. Anizar Masyhadi, M.A.

Prof Dawud dalam tausiahnya berpesan kepada para mahasiswa untuk terus berpegang tegus pada nilai-nilai Al-Azhar yang wasaty, keikhlasan dalam perkataan dan perbuatan serta terus berkesimbangunan memperdalam ilmu pengetahuan. Menurut Prof Dawud, bahwa ilmu yang kita miliki akan menjaga dalam kehidupan, alumni Al-Azhar dituntut bisa untuk berkontribusi di masyarakatnya, tidak mudah-mudah mengeluarkan fatwa, karena berfatwa tanpa keilmuan yang mendalam hakikatnya adalah kesesatan.

Sementara Prof Nadhir Ayyadh menjelaskan bahwa tidak ada beda antara ilmu agama dan ilmu lainnya, sebagaimana yang diajarkan di Al-Azhar, keduanya selaras untuk menjadi pegangan dalam berdakwah dengan cara yang hikmah (baik).

Prof Nahlahpun menambahkan, bahwa alumni Al-Azhar harus mempunyai wawasan dan keilmuan yang mendalam, Al-Azhar dengen reputasinya yang tinggi melahirkan sarjana yang tersebar ke pelosok dunia, membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
 
Tahun ini lebih dari 35 mahasiswa/i dari Univ. Al-Azhar Kairo yang telah meselesaikan program S1-S3, dan siap kembali ke Indonesia.

Selain memberikan beasiswa kepada mahasiswa di Al-Azhar Kairo, Lazis ASFA juga memberikan kepada ribuan mahasiswa Indonesia di mancanegara lainnya; Timteng, Asia dan Eropa dan di dalam negeri. Foto: Istimewa