Masalah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada 3!

 Masalah  Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada 3!

KABARINDO, JAKARTA- Belum selesai juga, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan sejumlah kendala utama yang dihadapi dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Ada tiga kendala yang menjadi masalah selama proses pembangunannya, mulai dari pendanaan, pandemi Covid-19 maupun teknis konstruksi.

“PMN kepada PT KAI d gunakan sebagai sumber pendanaan untuk menutup kekurangan setoran modal RUN Indonesia. Segi pendanaan, dengan adanya Covid-19, BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh,” kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR.

Slamet menyatakan, akhirnya diputuskan oleh pemerintah ada PMN kepada KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor.

“KAI sebagai leading sponsor menggantikan WIKA Penggunaan setoran modal dari KAI akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, penggantian investasi PLN, investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor konsultan supervisi, asuransi, pajak dan material offshore penting,” paparnya. 

Sementara itu, pandemi Covid-19 sehingga setiap pekerja yang terkonfirmasi positif, berdampak terhadap minimal 3-5 pekerja yang perlu melakukan isolasi karantina mandiri. 

“isu pandemi COVID-19 di proyek Kereta Cepat relatif menjadi lebih terkendali dan sudah tidak ada penambahan kasus kembali sejak bulan Agustus 2021 hingga sekarang,” tambahnya.

Terakhir, kendala yang masih menjadi catatan adalah masalah kondisi geologi & clayshale: di tunnel 2, 

Penyelesion eskavasi Tunnel 2 yang awalnya akhir Agustus 2021 menjadi April 2022 dan  mempengaruhi tahapan pekerjaan berikutnya yang mencakup Erection Girder, Preloading dan Track Laying Subsystem.

 

Sumber: IDXChannel

Foto:industry.co.id