Mayoritas Masyarakat Indonesia Beli Smartphone Baru Kurang dari 3 Tahun Terakhir
Mayoritas Masyarakat Indonesia Beli Smartphone Baru Kurang dari 3 Tahun Terakhir
Surabaya, Kabarindo- Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sebanyak 89% atau sekitar 167 juta penduduk Indonesia telah menggunakan smartphone. pada 2022.
Masifnya penggunaan smartphone di Indonesia mendorong perusahaan riset Populix untuk mengulas lebih jauh seputar pola pembelian hingga metode pembayaran yang paling sering digunakan masyarakat dalam bertransaksi smartphone. Studi yang berjudul "Indonesian Mobile Phone Purchase Behavior" ini dilakukan secara survei online dengan melibatkan 1.096 responden laki-laki dan perempuan.
Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix, mengatakan sebagian besar responden merasa cukup dengan penggunaan satu smartphone, tetapi sebagian lainnya menggunakan dua smartphone, bahkan lebih, untuk mengelola berbagai aktivitas secara lebih efisien. Selain itu, mayoritas responden cenderung mengganti smartphone kurang dari 3 tahun. Ada dua alasan utama yaitu smartphone lama tidak lagi mendukung sistem operasi terbaru dan kapasitas memori smartphone sudah penuh. Alasan-alasan ini sejalan dengan faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh responden saat membeli smartphone baru, seperti besaran RAM dan kapasitas memori yang ditawarkan.
Hasil survei yang dilakukan oleh Populix pada Agustus 2023 menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia merasa cukup dengan memiliki satu smartphone (67%). Sementara itu, 30% responden memilih untuk menggunakan dua smartphone, 2% responden menggunakan tiga smartphone dan 1% responden memiliki lebih dari tiga smartphone.
Ada beberapa alasan yang mendorong mereka memiliki lebih dari satu smartphone, seperti penggunaan masing-masing smartphone untuk tujuan yang berbeda (80%), menjadikannya sebagai cadangan (47%), meningkatkan kapasitas memori (29%), menampung operator seluler yang berbeda di setiap smartphone (15%), serta membandingkan paket yang ditawarkan oleh operator seluler dan mencari yang sesuai dengan kebutuhan (13%). Merek smartphone yang paling banyak dipilih yaitu Samsung (32%), diikuti oleh Xiaomi (24%), Oppo (23%), iPhone (18%), Vivo (13%), Realme (10%), Asus (2%), Huawei (1%) dan Sony (1%).
Mayoritas responden terakhir kali mengganti smartphone kurang dari 3 tahun lalu. Secara rinci, sekitar 36% responden mengganti smartphone sekitar 1-2 tahun lalu, 28% mengganti dalam kurun waktu kurang dari setahun lalu, 22% mengganti smartphone dalam 2-3 tahun lalu, dan hanya sebagian kecil yang mengganti smartphone lebih dari 3 tahun lalu. Motivasi responden untuk mengganti smartphone pun beragam, termasuk smartphone yang digunakan tidak lagi mendukung sistem operasi terbaru (38%), kapasitas memori telah mencapai batas maksimal (33%), keinginan untuk memiliki smartphone dengan fitur terbaru (14%), brand smartphone favorit mengeluarkan seri terbaru (6%) dan mengikuti perkembangan tren smartphone terkini (2%).
Selain itu, mayoritas masyarakat Indonesia lebih suka membeli smartphone baru (95%) dari pada smartphone second (5%). Untuk membeli smartphone baru tersebut, responden condong untuk berbelanja secara langsung di toko (77%), karena merasa lebih aman dan percaya (82%), dapat melihat dan mencoba produk secara langsung sebelum membelinya (74%), merasa bahwa sistem pembayaran lebih aman (35%), dan bisa menikmati promo khusus (21%). Di sisi lain, responden yang memilih untuk membeli smartphone baru secara online merasa bahwa mereka bisa mendapatkan banyak promo dan diskon saat berbelanja online (73%), lebih mudah untuk membandingkan harga produk dari berbagai toko online (67%), serta harga yang ditawarkan secara online lebih terjangkau (65%).
Untuk melakukan transaksi, responden cenderung memilih untuk membayar secara tunai atau menggunakan kartu debit (90%) dari pada menggunakan kartu kredit (5%) maupun paylater (5%). Alasan utama untuk memilih pembayaran tunai adalah prosesnya lebih mudah dan cepat tanpa melibatkan administrasi yang rumit (69%), menghindari utang (69%) dan adanya promosi untuk pembelian secara tunai atau menggunakan kartu debit (26%).
Responden juga mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih toko atau penjual, seperti tersedianya layanan perbaikan (66%), memberikan garansi penggantian barang baru jika rusak (63%), menawarkan bonus seperti headset TWS atau charger fast charging (59%), memberikan diskon (50%), memberikan bonus aksesori (32%) dan memberikan bonus paket data (24%). Sementara untuk memilih tipe smartphone yang akan dibeli, responden mempertimbangkan kapasitas RAM (78%), kapasitas memori smartphone (65%), harga yang terjangkau (60%), kapasitas baterai (56%), kualitas kamera (55%), merek yang terpercaya (52%), aplikasi-aplikasi bawaan pada smartphone (24%) dan kehadiran model terbaru (22%).
Comments ( 0 )