Menkes Malaysia: Jangan Anggap COVID-19 Seperti Flu Biasa!

Menkes Malaysia: Jangan Anggap COVID-19 Seperti Flu Biasa!

KABARINDO, KUALA LUMPUR  Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin pada hari Minggu (27/2) mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap Covid-19 sebagai "flu biasa" di tengah gelombang Omicron.

"Setiap kematian adalah serius," tulis Khairy di Twitter. "Sekarang [Covid-19] tidak terlalu parah, tapi ini bukan flu ringan. Kita harus terus fokus melindungi kelompok berisiko tinggi kita."

Meskipun secara umum tidak dianggap sebagai varian yang parah, Omicron tercatat 4,2 kali lebih menular daripada strain Delta.

Kamis lalu (24/2), Malaysia mencatat 31.199 kasus, tertinggi sejak awal pandemi, yang memicu pembelian alat tes rumah Covid-19 secara panik, dengan beberapa apotek mengklaim kekurangan persediaan.

Hari Minggu (27/2), angkanya mulai turun menjadi 27.299 dengan 56 orang meninggal, 13 di antaranya meninggal sebelum tiba di rumah sakit untuk perawatan.

Dorong Booster

Khairy juga mengingatkan warga Malaysia untuk mendapatkan suntikan booster karena pemerintah mendorong cakupan dosis booster yang tinggi.

"Kematian Covid-19 paling banyak menyerang orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar. Mereka benar-benar perlu mendapatkan dosis booster," katanya dalam kiriman Twitter terpisah pada hari Sabtu (26/2).

Ketika Malaysia perlahan-lahan bertransisi menuju endemisitas, sekitar 82,4 persen dari 32 juta penduduknya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 dan 78,8 persen telah menerima dua dosis, sementara 44,5 persen telah mendapatkan suntikan booster.

Lebih dari 805.000 anak-anak, atau 23 persen anak-anak berusia antara lima dan 11 tahun, telah menerima dosis pertama mereka.

Pemerintah juga telah membuka kembali Pusat Karantina dan Perawatan yang berlokasi di Malaysia Agro Exposition Park Serdang sebagai tindakan pencegahan. Ada 100 tempat tidur di fasilitas tersebut, yang akan ditingkatkan menjadi 850 tempat tidur jika diperlukan.

Hingga saat ini, hunian tempat tidur rumah sakit mencapai 67,9 persen secara nasional, termasuk untuk kasus non-Covid-19.

Namun, kasus Covid-19 di unit perawatan intensif (ICU) di lima wilayah telah mencapai atau melebihi kapasitas 50 persen, sementara itu, 12 wilayah telah melebihi 50 persen penggunaan tempat tidur non-ICU untuk pasien Covid-19.

***(Sumber: The Straits Times; Foto: Reuters)