Meski Belum Lulus, Bahlil Sudah Pamer Gelar Doktor
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memang beda. Jelas-jelas Universitas Indonesia (UI) menyatakan dia belum lulus program doktoral tapi sudah berani mengaku gelar doktor. Status ini ia pamerkan saat melakukan safari Ramadan di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya, Sabtu (15/3/2025).
Tampak pada layar besar yang berada di panggung, Menteri ESDM itu berani menuliskan 'Dr' di depan namanya. Pamer gelar bukan kali ini saja. Sebelumnya, gelar tersebut juga sempat dipamerkan Bahlil dalam laman resmi Kementerian ESDM, Kamis (13/3/2025).
Dalam bagan struktur organisasi, tertera gelar doktor pada namanya. Ketika dicek kembali pada Sabtu (15/3/2025) gelar tersebut sudah tidak ada. Asal tahu saja, pihak UI secara tegas menyatakan bahwa ia belum menyelesaikan program doktoralnya.
Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Prof Arie Afriansyah, menegaskan bahwa Bahlil belum bisa dianggap lulus karena masih harus merevisi disertasinya.
"Tuntutan agar disertasi dibatalkan tidak tepat. Saat Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) melakukan promosi doktor, empat organ UI memutuskan mahasiswa yang bersangkutan (Bahlil) harus melakukan revisi disertasi. Artinya, secara eksplisit mahasiswa tersebut belum dapat diterima disertasinya sebagai dokumen pendukung kelulusan," jelas Prof Arie, Kamis (13/3/2025).
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan heran Universitas Indonesia (UI) yang enggan buka-bukaan terkait bagian mana saja dari disertasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang harus direvisi. Sikap ini, kata dia, justru menimbulkan kecurigaan publik.
"Ketika UI tidak mau terbuka terkait permintaan publik yang ingin tahu bagian mana dari disertasinya yang harus diperbaiki, agaknya ada sesuatu yang disembunyikan dan kita tidak tahu itu apa," ucap Edi.
Dia mendorong agar UI buka-bukaan saja, jangan sampai ada kesan hendak menutupi sebuah fakta dari disertasi Bahlil yang bermasalah. Mengingat, kencangnya dugaan plagiarisme dan rekomendasi Dewan Guru Besar (DGB) UI yang menyebut cara pengambilan data dalam disertasi bermasalah.
"Ini yang saya kira publik inginkan, yakni keterbukaan dan keseriusan UI menangani kasus ini sebagai upaya menjaga muruah akademik. Publik tampaknya ingin berkontribusi dalam menjaga maruah akademik kampus-kampus kita, sebagaimana dorongan publik agar kampus jangan mau tergiur godaan tambang, kasus Bahlil juga demikian," ujarnya.
Source: inilah.com
Comments ( 0 )