Pekerja Migran Indonesia Hong Kong: Perempuan Luar Biasa Untuk Keluarga

Pekerja Migran Indonesia Hong Kong: Perempuan Luar Biasa Untuk Keluarga

Cause Way Bay,  Hong Kong,  KABARINDO-Portal- Apakabarnya program pemberdayaan dari pihak KJRI,  BUMN,  organisasi-organisasi PMI sampai tahun 2018 ?

Perempuan PMI- Pekerja Migran Indonesia bersahaja dan murah senyum itu bernama Judy asal Kota Cilacap yang sudah mengkelarin banyak kontrak. Ia mengaku korban humantrafficking,  OverCharging dan Sexual Harassment yang kini sudah bangkit setelah empat tahun melakukan recovery.

"Saya pernah sampai terjun dari lantai 5 tapi syukurnya tidak meninggal dan mengalami kondisi traumatis sehingga saat ini mendedikasikan diri sebagai volounteer bagi Pekerja Migran Indonesia   atau PMI sapaan terbaru BMI/TKW," selorohnya yang hadir pertama kali 2008 dan masih berusia 30 dan tahun ini sudah 40thn dan kini berhijab ditemui saat acara BRI Remittance bertajuk "We Give You More 2018" di Olympic Stadium. 

Ia suka digandeng oleh Pathfinder,  Equal Oppurtunities Commision dan International Organizations For Migration dibawahi UNHCR PBB serta Christian Action, HDH Help Domestic Helper dan RainLily agar PMI lainnya tidak mengalami kasus yang sama dengan dirinya serta berusaha menjadi role models bagi korban lainnya. 

"Permasalahan teman teman PMI HKG yang paling utama adalah kurangnya mereka utk mau IQRO yakni baca dan bertanya. Banyaknya teman-teman yang terindikasi radikalisme, mudah terjebak dengan berita hoax, mudah terkena skammer (diperdaya via medsos), terjebak kasus narkoba  sebagai kurir bahkan jelang pilkada atau tahun politik mudah untuk di adu domba antar sesama teman-teman PMI karena mereka tidak mau memahami konten sebuah berita," paparnya lugas. 

Lanjut ia sampaikan bahwa tiap info yang mereka terima selalu di telan mentah mentah tanpa dipikirkan terlebih dahulu tanpa melakukan verifikasi dan tabayyun.
Efek dari semua itu sdh jelas. PMI jadi terkotak kotak dan saling hujat, saling mempertahankan ego dan pemahaman mereka sendiri tanpa mngedepankan logika, realita dan rasio kewajaran.

Tidak sedkit sesama PMI menjadi bermusuhan hanya karena berbeda pendapat padahal sejatinya kalau kita bisa berfikir logis bahwa berada di Hong Kong itu sementara untuk belajar dan bekerja di luar negeri dengan beragam sifat dan tingkah pola manusia.

"Kalau saja kita bisa memahami ini semua, alangkah cerdasnya PMI HKG karena sudah tentu saatnya waktunya tiba akan kembali jadi PMI Purna yang memilki kredibilitas, integritas dan kemampuan networking. Berkenaan dengan Hari Perempuan Internasional, saya berharap PMI yan cerdas yang mampu menolak segala bentuk praktek radikalisme, pencucian otak, MLM yang menyesatkan atau investasi bodong, politik devide et impera dan smua bentuk pembodohan yang lain.

Hong Kong itu masih jadi Surga bagi para PMI karena negara ini jadi role model kesetaraan gender,  kesempatan belajar dan berorganisasi bagi para pekerja Migran dan banyaknya institusi yang siap dan selalu membela saat terjadi masalah.

Terakhir, Judy berpesan kepada PMI agar tahu posisi KJRI dimana, apa kegiatan-kegiatan serta follow fan pages KJRI Hong Kong sebagai Rumah Besar Warga Indonesia.

Redaksi takjub,  saat hari yang sama bisa ada 20-an agenda yang tersebar di seluruh wilayah Hong Kong termasuk acara KJRI yang jadi peserta Flower Show dan melibatkan para PMI yang siang ini GR. 


Proud to PMI.....!