Pemprov Jatim Gandeng INOVASi Dorong Penguatan Literasi & Numerasi di Pendidikan Dasar

Pemprov Jatim Gandeng INOVASi Dorong Penguatan Literasi & Numerasi di Pendidikan Dasar

Pemprov Jatim Gandeng INOVASi Dorong Penguatan Literasi & Numerasi di Pendidikan Dasar

Surabaya, Kabarindo- Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali berkolaborasi dengan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan dasar, terutama di bidang literasi dan numerasi.

Australia dan Indonesia telah meluncurkan kemitraan pendidikan untuk mendukung pembelajaran di sekolah-sekolah dasar di Indonesia sejak 2016. Memasuki fase ketiga pada 2024 ini, INOVASI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kementerian Agama (Kemenag) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam rangka mendukung implementasi serta meluncurkan reformasi dan prioritas pendidikan.

“Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, kami senang dapat memperluas kemitraan di bidang pendidikan dan sekolah dasar ke lebih banyak provinsi, termasuk Jawa Barat dan Maluku,” ujar Madelaine Moss, Minister-Counsellor for Governance and Human Development, Kedutaan Besar Australia, dalam rilis yang diterima pada Sabtu (8/6/2024).

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, mengatakan ekosistem pendidikan di daerah merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dalam sistem pendidikan, yang telah terbukti selama masa pandemi COVID-19.

“Dengan gotong royong, Indonesia mampu bertahan dari hilangnya waktu belajar selama pandemi. Pendidikan adalah upaya jangka panjang. Dibutuhkan kolaborasi melalui ekosistem pendidikan untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” tegasnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Rohmat Mulyana, menyoroti peran penting ekosistem pendidikan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Kemenag melayani lebih dari 10 juta siswa di 87.000 madrasah yang tersebar di seluruh nusantara. Ia menekankan bahwa hubungan yang kuat dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan lokal, termasuk mereka yang berasal dari sektor pendidikan Islam, mendukung Kemenag untuk menawarkan layanan pendidikan yang komprehensif, berkualitas tinggi dan merata kepada siswa madrasah.

Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jatim, Abu Khaer, menyambut baik kerja sama dengan INOVASI yang memasuki masa fase 3. Pada fase 2, kerja sama dengan INOVASI meliputi pengembangan kelas rangkap di wilayah terpencil di Kabupaten Probolinggo sebagai solusi mengatasi kekurangan guru di kabupaten ini.

“Praktik baik ini sudah kami rencanakan akan kami sebar luaskan ke wilayah-wilayah terpencil di Jatim yang masih kekurangan guru. Pada fase 3 ini, kami berencana mengembangkan pendidikan inklusif untuk semua anak, sehingga anak dengan kondisi apapun dapat mengenyam pendidikan yang bermutu,” jelasnya.

INOVASI fase 3 akan memberikan dukungan dan pelatihan bagi para guru dan staf pendidikan di tingkat nasional dan provinsi, seperti di Jawa Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Foto: istimewa