Potensi Ekonomi Sirkular Capai 426 M, Begini Respon Positif Pemuda Bekasi Terhadap Kunjungan OJK dan BUMN ke TPA Bantar Gebang
KABARINDO, BEKASI - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan bahwa terdapat potensi ekonomi sirkular sebesar Rp426 miliar dari pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
"Kita lihat di sini potensi ekonomi sirkularnya luar biasa Rp426 miliar, dan kita lihat komposisi terbanyak apa sih sisa makanan , plastik dan lain-lain yang sebetulnya bisa kita daur ulang," Ucap Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/6/2024).
Hal tersebut disampaikan Friderica dalam acara pengukuhan TPAKD Kota Bekasi dan Edukasi Keuangan bagi Masyarakat Lingkungan Bantargebang di Gedung Serbaguna Kantor Lurah Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi.
Ia menuturkan timbunan sampah nasional mencapai sekitar 23,73 juta ton per tahun pada 2023. Sedangkan sampah yang terkelola tercatat sebesar 67,24 persen atau 15,96 juta ton per tahun.
Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Imansyah, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa, Direktur Pengurangan Sampah Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) Vinda Damayanti Ansjar, Plh. Sekretaris Daerah Kota Bekasi Dwie Andyarini Dian Arga, Jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Para Pimpinan dan Perwakilan Industri Jasa Keuangan Kementerian BUMN seperti PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK dan PT. PEGADAIAN (PERSERO) serta Tamu Undangan VIP seperti Indonesian Country Director - Global Network of Political Leaders sekaligus Program Director of Generasi Energi Bersih Saudara Imam Pesuwaryantoro.
Perlu diketahui bahwa komposisi sampah terbanyak didominasi oleh sisa makanan sebesar 41,3 persen dan plastik 18,7 persen di Area TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Tidak hanya itu, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka (UT) Jakarta Imam Pesuwaryantoro juga turut mengapresiasi perhatian dan komitmen besar bagi OJK dan BUMN yang sudah menyempatkan waktunya memperhatikan Program Green Financing dan Ekonomi Sirkular khususnya di TPA Bantar Gebang, Kota Bekasi. Kami berharap seluruh lintas profesi dan lintas bisnis disektor Ekonomi Hijau bisa banyak menciptakan jutaan akses Green Jobs bagi generasi millennial dan generasi z di masa mendatang.
Disisi lain, Imam Pesuwaryantoro turut serta menciptakan Eco-Urban Farming Solusi Food Estate Skala Rumah Tangga seperti menggunakan Pupuk Kompos dari TPA Bantar Gebang, Bekasi dengan komposisi Maggot 3 kg , bioaktivator EM4 60 ml, air bersih secukupnya. "Metode pembuatannya terbilang sangat mudah dan dapat diimplementasi skala rumah tangga diantara lain, kata Imam. Cara membuatnya kata Imam, limbah Organik Food Waste serta Maggot dimasukkan kedalam ember. Siapkan Gula merah dan Bio Aktivator berupa EM4 dilarutkan kedalam air bersih secukupnya. Kemudian larutan gula merah dan EM4 dimasukkan ke dalam ember yang berisikan food waste serta maggot pada ember yang sudah diaduk. Setelah itu diaduk semua bahan campuran hingga merata. Pengadukan dilakukan secara 1 hari sekali selama 14 sd 28 hari dengan indikasi keberhasilan yaitu pupuk seperti tanah dan berwarna coklat. Implementasi pupuk kompos yang berasal dari produksi sampah rumahan setidaknya bisa ikut andil mengurangi jejak karbon dari terbuangnya sampah warga DKI Jakarta ke TPA Bantar Gebang Bekasi.
Tidak hanya itu saja, area perkarangan rumah sekitar bisa jadi solusi alternatif media tanam tumbuhnya tumbuhan produktif seperti cabai rawit, kol serta aneka tumbuhan makanan lainnya. Oleh karena itu, Imam mengajak untuk bijak kelola sampah dari rumah dengan memilah sampah serta ikut serta menjadi bagian dari program ekonomi sirkular demi terciptanya Indonesia net zero emission 2050 dan indonesia emas 2045. Sampah TPA Bantar Gebang Bekasi yang dihasilkan oleh warga DKI Jakarta setidaknya menghasilkan kapasitas total timbulan sampah sebesar 7.708 ton per hari berdasarkan catatan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK RI, 30 Agustus 2023)
Disisi lain, Penanganan sampah di bulan ramadhan perlu dilakukan secara cermat dengan memilah sampah sesuai jenis. Untuk penanganan sampah makanan biasakan untuk dipilah melalui trashbag warna kuning (opsional). Sedangkan untuk sampah anorganik seperti air minum dalam kemasan bisa disetorkan langsung ke RVM / Dropbox Plasticpay atau Bank Sampah RT RW terdekat. Foto: Ist
Comments ( 0 )