Puncak Cartensz Menjadi Penutup Pendakian Bagi Lilie Wijayanti

Puncak Cartensz Menjadi Penutup Pendakian Bagi Lilie Wijayanti

Kabarindo, Jakarta--Manusia boleh berencana, namun Tuhan sudah menentukan. Begitu juga soal umur, menjadi rahasia sang Pencipta. Kisah haru tentang salah satu pendaki Lilie Wijayanti (59) yang meninggal dalam pendakian di puncak gunung Carstensz, Papua, disampaikan oleh sang suami, Frigard Harjono

Seperti dikutip Republika, Frigard Harjono (68 tahun) bercerita tentang sosok istrinya, Lilie. Menurut Frigard, istrinya merupakan pendaki senior dan tujuh titik gunung di dalam dan luar negeri pernah didatanginya. Ketujuh gunung seperti Semeru, Kerinci, Rinjani, Binaiya, Latimojong, Bukit Raya, dan Puncak Carstensz Pyramid.

“Tujuh gunung yang sudah didaki almarhumah, Cartensz penutupnya yang ke-7," ucap dia.

Selain itu, beberapa gunung lainnya yang pernah didaki yakni Gunung Salak, Gede Pangrango, Puntang, Ciremai, Merbabu, Dieng, dan Nepal serta Kinabalu Serawak. Ia menyebut minat istrinya mendaki gunung telah ada sejak SMA.

Sang istri bakal dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Karawang. Ia menerima informasi jika jasadnya baru akan diterbangkan Senin, (3/3/2025). Sang istri akan berangkat ke Jakarta menjemput jasad istrinya, Senin (3/3/2025).

Di samping itu, Frigard mengaku ikhlas dengan apa yang menimpa istrinya. "Saya rencananya dari pagi ya (besok), soalnya diperkirakan (jasad) dari sana sekitar sore jam 4,” kata dia, Ahad (2/3/2025).

Sebelumnya, sebanyak dua orang pendaki meninggal dunia dalam perjalanan dari Puncak Carstensz Pyramid, Papua Tengah, akibat cuaca buruk. Tiga pendaki lainnya dilaporkan selamat meski mengalami hipotermia.

Dua pendaki meninggal dunia bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono bertempat di teras 2. Kedua korban dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi.

Tiga pendaki yang selamat terjebak dan terpaksa bermalam di area dekat puncak hingga besoknya tim rescue datang. Mereka adalah Indira Alaika (hipotermia akibat cuaca buruk), Alvin Reggy Perdana (hipotermia akibat cuaca buruk), dan Saroni (hipotermia akibat cuaca buruk).