SENIMAN INDONESIA; Ikut Pameran Di Australia

SENIMAN INDONESIA; Ikut Pameran Di Australia

Jakarta, Kabarindo- Seniman Indonesia yang telah terlibat dengan seniman dan komunitas Pribumi Australia akan memamerkan karya seni mereka secara online dan pada sebuah pameran di Darwin, Australia dari 24 Juli hingga 22 Agustus.

Pameran di Pusat Seni Kontemporer Utara (NCCA) di Darwin akan menyatukan banyak koleksi karya dan foto yang dibuat dalam lima tahun terakhir sebagai bagian dari The Artists’ Camp.

The Artists' Camp telah memperkenalkan seniman Indonesia ke lanskap Australia utara dan budaya Pribumi sejak tahun 1970-an dan tahun ini, karena pandemi COVID-19, pameran ini akan diadakan secara online.

NCCA telah membuat tur video dari galeri dan karya seni, termasuk diskusi dengan seniman Indonesia tentang interpretasi mereka terhadap budaya Pribumi Australia.

"Pameran virtual ini akan menjaga komunitas budaya di kedua negara tetap terhubung di tengah pandemi COVID-19 ini," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan.

“Australia dan Indonesia pertama kali terhubung empat ratus tahun yang lalu ketika para pedagang dari Makassar
mengunjungi Australia utara setiap tahun untuk mencari teripang atau timun laut. Kunjungan-kunjungan itu
meninggalkan jejak dalam bahasa, ritual, dan kenangan dari kedua negara. Kita kini terhubung lebih jauh melalui karya seni kita. "

“Seniman-seniman ini telah menangkap keunikan dari Wilayah Utara Australia dalam karya seni dan foto mereka,
sebagaimana terlihat melalui mata warga Indonesia. Sebagai dua tetangga dekat dengan tradisi budaya yang berbeda, kita perlu lebih banyak berbagi perspektif ini untuk belajar lebih banyak tentang satu sama lain. Pameran ini membantu kita melakukannya. "

Seniman-seniman Indonesia yang memamerkan karyanya meliputi Dalbo Suarimbawa, Dewa Rata Yoga, Gede Gunada, Made Budhiana, Made Sudibia, Ni Nyoman Sani, Suryani dan Wayan Wirawan.

Terkait dengan pameran, dan didukung oleh Kedutaan Besar Australia, akan ada diskusi online untuk galeri Indonesia dan Australia dan pemangku kepentingan museum tentang bagaimana meningkatkan kehadiran secara online yang efektif untuk sebuah pameran seni.