Singapura Akan Wajibkan Booster untuk Cegah Omicron
KABARINDO, SINGAPURA – Menteri kesehatan Singapura Ong Ye Kung hari Selasa (14/12) menyatakan pentingnya vaksinasi booster untuk diwajibkan di negaranya demi perlindungan penuh bagi penduduknya dari varian Omicron.
Sejauh ini, 87% penduduk Singapura telah menerima setidaknya dua suntikan dan 31% telah mendapatkan booster.
Varian Omicron, dilaporkan di lebih dari 60 negara, telah menimbulkan risiko global "sangat tinggi".
Beberapa bukti awal menunjukkan bahwa varian terbaru ini mampu menghindari perlindungan vaksin, meskipun hingga kini data klinis tentang tingkat keparahannya masih terbatas menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
"Ini adalah sinyal yang jelas bahwa kita semua perlu menggunakan booster kita, karena dengan berkurangnya perlindungan, status vaksinasi penuh tidak dapat bertahan selamanya," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung saat konferensi pers, mengumumkan rencana booster.
Singapura saat ini hanya mengizinkan mereka yang telah divaksinasi penuh - atau penerima dua suntikan - untuk memasuki mal atau makan di tempat makan umum.
Mulai 1 Januari pemerintah Singapura juga akan melarang karyawan yang tidak divaksinasi memasuki tempat kerja, kecuali mereka menjalani tes setiap kali.
Singapura melaporkan 339 kasus virus corona baru pada Senin, paling sedikit sejak awal September. Sejauh ini tercatat ada 16 kasus varian Omicron, semua kecuali dua di antaranya berasal dari negara lain. *** (Sumber: Reuters; Foto: Asia Nikkei)
Comments ( 0 )