Strategi COVID-19 Kacau, Guru-Guru Prancis Mogok Mengajar
KABARINDO, PARIS – Guru-guru di Prancis mogok mengajar pada Kamis (13/1) pagi akibat kekecewaan mereka atas kekacauan pengelolaan pandemi COVID-19, khususnya di sekolah-sekolah.
Mereka menganggap pemerintah telah gagal untuk mengadopsi kebijakan yang koheren bagi sekolah untuk melindungi siswa dan staf sekolah dari penularan Covid.
Pemerintah Prancis telah dua kali mengubah kebijakan terkait pembukaan kembali sekolah untuk kegiatan belajar-mengajar dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
"Kami telah mencapai tingkat kejengkelan, kelelahan, dan kemarahan yang sedemikian rupa sehingga kami tidak memiliki pilihan lain selain mengorganisir pemogokan untuk mengirim pesan yang kuat kepada pemerintah," kata Elisabeth Allain-Moreno, sekretaris nasional SE- serikat guru UNSA.
Serikat pekerja mengatakan mereka memperkirakan banyak sekolah yang ditutup, dan sejumlah besar guru - termasuk sekitar 75% di sekolah dasar - bergabung dalam pemogokan satu hari itu.
Serikat pekerja yang mewakili direktur sekolah, inspektur dan staf lainnya juga bergabung dalam pemogokan.
"Kelelahan dan kekesalan seluruh komunitas pendidikan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata sebelas serikat pekerja dalam sebuah pernyataan bersama.
Yang kemudian terjadi adalah gambaran keputusan sekolah yang beragam: beberapa ditutup seluruhnya karena pemogokan, beberapa buka sebagian, sedangkan yang lain beroperasi secara normal. Beberapa dibuka hanya untuk anak-anak dari petugas kesehatan.
(Foto: Unjuk rasa di Paris terhadap kebijakan pemerintah untuk pandemi -Euronews)
Pemerintah yang sebelumnya memutuskan untuk menutup sekolah yang terdapat kasus positif virus corona, dengan cepat membalikkan kebijakan sebelumnya.
Mereka tetap teguh dengan kebijakan terbaru untuk menjaga kelas tetap buka sebanyak mungkin, dengan alasan "beberapa tingkat komplikasi adalah harga yang harus dibayar.”
"Saya tahu ini sulit, tetapi pemogokan tidak menyelesaikan masalah. Orang kan tidak bisa mogok melawan virus," kata Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer kepada BFM TV.
Penularan virus Corona telah melonjak di Prancis yang mencapai rekor dengan hampir 370.000 kasus baru setiap hari. Minggu lalu, sekitar 2,5% total penduduk Prancis terdata positif Covid. ***(Sumber: Reuters, France24; Foto: Euronews, France24)
Comments ( 0 )