Tajir Melintir, Raffi Ahmad Investasi Rp75 Miliar untuk Bisnis Pengolahan Daging Sapi
KABARINDO, JAKARTA - Raffi Ahmad kini tengah mengembangkan kemampuan bisnisnya. Raffi Ahmad dikabarkan akan menginvestasikan uangnya untuk membangun pabrik pengolahan daging sapi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kabar ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, Khairul Akbar.
“Dari komunikasi kami, Insya Allah mereka (Raffi Ahmad) tetap berinvestasi,” kata Khairul dilansir dari detikcom yang dikutip dari Antara, Senin (7/2/2022).
Khairul menjelaskan jika Raffi memang tertarik untuk memanfaatkan Rumah Potomg Hewan (RPH) di STP Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat. RPH ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai pabrik pengolah daging sapi untuk dijadikan berbagai produk, seperti sosis, nugget, dan produk olahan sapi lainnya.
“Nilai investasinya itu sampai Rp75 miliar dan jika ini jadi mereka akan memotong sapi 50 sampai 100 ekor sehari. Nama atau merek produknya ini juga unik ‘Saffi Ahmad’,” sambung Khairul.
Khairul menyampaikan ketertarikan Raffi terhadap pabrik pengolah daging sapi ini juga sudah disampaikannya saat bertemu Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, saat di Jakarta pada November 2021 lalu.
“Bukti seriusnya Raffi Ahmad itu, timnya sudah turun survey lapangan dan saat ini mereka sedang Analisa. Tinggal kita menunggu waktu saja. Mudah-mudahan proyek ini jadi,” jelasnya.
Hal ini juga disampaikan oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
“Semalam sepakat Raffi Ahmad Group akan mencoba mengelola RPH kita di STP Banyumulek sebagai langkah awal dan mengolah daging sapinya di sana nanti dengan merek Saffi Ahmad. Menarik mereknya ini,” ungkap Zulkieflimansyah.
Khairul juga menyampaikan jika pihaknya mampu menyuplai kebutuhan sapi pabrik Raffi. Hal ini dikarenakan jumlah populasi sapi di NTB itu sendiri sebanyak 1,3 juta ekor yang tersebar di Pulau Lombok. Jika ketersediaan daging sapi masih kurang, nantinya akan dipenuhi dari Pulau Sumbawa.
“Di tahun 2022 ini, kuota pengiriman ternak dari Pulau Sumbawa ke Lombok itu sebanyak 44 ribu ekor. Tetapi untuk izinnya, tidak sembarangan bisa masuk hewan ternak kecuali ada izinnya. Itu khusus untuk ternak pejantan saja,” ujar Khairul.
Tak hanya memenuhi kebutuhan dalam provinsi saja. Sapi adal NTB juga dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia. Tahun ini kuota pengiriman sebanyak 16.500 ekor sapi NTB. Utamanya dari Bima dengan kuota pengiriman sebanyak 12 ribuan ekor.
“Ini untuk pengembangan usaha penggemukan di Bima, jadi petani dan pelaku usaha membeli ternak mereka dan dibawa ke Jakarta sebagai ternak kurban. Jadi kuota itu khusus untuk kurban dan dikirim melalui tol laut,” paparnya.
Sedangkan untuk konsumsi daging di NTB itu sendiri sekitar 6,5 kg per kapita per tahun. Stok sapi NTB pun mampu memenuhi kebutuhan di dalam daerahnya sendiri.
Sumber: Detik.com
Foto: instagram.com/raffinagita1717
Comments ( 0 )