Awal Chairuddin Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik

Awal  Chairuddin Raih Gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik

KABARINDO, JAKARTA - Brigadir Jenderal Polisi Awal Chairuddin resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Administrasi Publik. Awal berhasil mempertahankan disertasinya tentang “Optimalisasi Peran Bhabinkamtibmas Dalam Membangun Public Trust” pada sidang promosi terbuka Doktor Ilmu Administrasi Publik di Universitas Negeri Makassar, Selasa (9/1/2023).

Dalam disertasinya, Pria kelahiran Makassar. 3 Desember 1971 ini menjelaskan, Public trust merupakan kata kunci (key word) sekaligus faktor kunci capaian (key success factor) kinerja peran Bhabinkamtibmas yang optimal secara individual dan institusional dalam membangun image organisasi.

Public trust berbasis peran Bhabinkamtibmas dalam menciptakan K3PM merupakan keniscayaan untuk mewujudkan tata kelola organisasi yang baik, akuntabel, akseptabel, membahagiakan masyarakat. Peran anggota Bhabinkamtibmas (bhabin, babinsa, lurah) dalam membangun public trust adalah sebagai petugas pemolisian masyarakat berupa forum bersama antara Polri dan masyarakat dalam mendeteksi dan mengidentifikasi masalah keamanan, ketertiban masyarakat sekaligus bersama sama menentukan cara mengatasi / mencari jalan keluar dari masalah tersebut. 

Awal merasa bersyukur bisa menuntaskan disertasinya di tengah kesibukannya sebagai abdi masyarakat. semua pencapaian itu tidak membuatnya jemawa. Awal sangat sadar bahwa gelar, pangkat dan jabatan adalah amanah yang diyakini juga bisa didapat semua rekannya dengan dedikasi, kerja keras dan disiplin.

"Semua kesuksesan berawal dari dirimu sendiri. Disiplin terhadap diri sendiri merupakan sebuah langkah menuju kesuksesan.” Prinsip inilah yang selalu saya pegang sejak di bangku sekolah hingga saat ini,” kata Awal, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat  Persatuan Soft Tenis Seluruh Indonesia. (PP PESTI).

Awal mengaku beruntung karena dia bisa banyak belajar tentang pedoman hidup dari keluarganya. Awal merupakan anak dari pasangan almarhum Drs H Chairuddin Burhan ( Kepala LAN perwakilan Sulsel 1968 – 1992 dan staf ahli ketua LAN 92 -95 ) dan Dra Hatma Tamma Msi (Dosen Fisip Unhas ).

“Mereka menanamkan prinsip hidup dan mengajarkan banyak hal tetang kebaikan agar saya selalu rendah hati dan membantu terhadap sesama. Mereka pulalah yang menekankan tentang kedisiplinan dalam keseharian.”

Hal ini pun tercermin dari perjalanan karier Awal di Kepolisan. Setelah lulus dari Akademi Kepolisian tahun 1994, Awal mendapat amanah jabatan sebagai Pama korbrimob. Kemudian setelah lulus PTIK. dia berdinas keliling di Polda Jawa Barat sampai dengan berpangkat Komisaris Polisi.

Pada Desember 2008, Awal menyelesaikan  pendidikan Sespimmen Polri dan langsung berdinas di Polda Metro Jaya sampai menjabat sekpri Wakapolri April 2011.

Selanjutnya, dia dipercaya untuk bertugas di Subang dengan menjabat sebagai Kapolres Subang sampai dengan Desember 2012. Setelah itu dia diangkat menjadi Wakapolrestabes Bandung sampai tahun 2014.
Pada Januari 2015, Awal mendapat promosi jabatan Komisaris Besar Polisi sebagai Kaden C biro paminal, sukses mengemban tugas penegak disiplin.

Selanjutnya dia dipercaya menjabat Kapolres Bekasi dan Kapolres Jakarta Utara, Polda Metro Jaya sebelum diberi tugas dan tanggung jawab yang lebih besar, yakni sebagai ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla pada periode 2017-2019.

Selepas jadi ajudan Wakil Presiden, Awal mendapat jabatan di Widyaiswara Madya Sespim Polri. Di sinilah Awal mendapat kenaikan pamgkat Brigadir Jenderal. Setelah itu, Awal masuk dalam PTI SSDM Polri (dengan penugasan pada tim ahli Wapres dari 2019-2022. Kemudian dia ditempatkan di Analisis Kebijakan Utama Bidang PIDUM Bareskrim Polri, sebelum akhirnya kembali ke Widyaiswara Madya Sespim Polri.

Di tengah pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai abdi masyarakat sebagai polisi, Awal juga tidak lupa dengan komitmen dan pesan orang tuanya untuk terus belajar. Ayah tiga orang anak ini menyelesaikan S2 Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran Bandumg pada tahun 2005. Dia pun menuntaskan pendidikan S3 di Universitas Negeri Makassar di bidang Ilmu Administrasi Publik.

Semua bidang pendidikan yang diambil sejalan dengan profesinya sebagai polisi yang merupakan abdi masyarakat. Baginya, tidak mungkin bisa memperbaiki atau menyumbang suatu pikiran yang bermanfaat bagi masyarakat tanpa memahami ilmunya.

Dalam hal organisasi, Awal juga aktif di IKA LEMHANAS PPSA XXII. Dia mendapat kepercayaan sebagi Wakil Ketua sampai sekarang. Sementara itu. Di dunia olahraga, Awal juga ingin memberikan sumbangsihnya untuk pengembangan olahraga yang memang sudah dia gemari sejak di bangku sekolah. Awal mendapat kepercayaan menjadi Ketua Umum  Pengurus Pusat Persatuan Soft Tenis Indonesia periode 2023-2028.

Sebagai seorang Bhayangkara Polri, Awal memiliki pengalaman yang cukup mumpuni. Beberapa penugasan yang dia jalankan ke luar negeri memperkaya wawasan, pergaulan dan pandangannya. Tak heran dalam dua tahun terakhir, Awal mampu menyelesaikan tiga artikel ilmiah dan satu buku yang berjudul Pejera Bhabinkamtibmas: Panacea dalam membangun Public Trust.

Selama bertugas sebagai abdi masyarakat ada beberapa kasus besar yang bisa diselesaikan dengan baik. Pertama, pembongakaran sindikat mobil bodong mewah di wilayah Bandung (2013) Saat itu Awal masih bertugas sebagai Wakil Kepala Polrestabes Bandung. Kedua, penangkapan penghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Tito Karnivian (2016). Ketiga, pengungkapan kasus dalang teror bom stasiun televisi DAAI TV (2017). Dalam dua kasus ini, Awal menjabat sebagai Kepala Polres Jakarta Utara.

Karier Awal semakin lengkap dengan tiga tanda kehormatan yang dia dapatkan. yakni: Satyalancana Pengabdian 8 tahun (2002), Satyalancana Pengabdian 16 tahun (2010) dan Satyalancana Pengabdian 24 tahun ( 2019).

Menurut Awal, apa yang sudah dia dapatkan sampai hari ini harus disyukuri. Masih ada tugas dan tanggung jawab yang lebih besar yang harus dihadapi. Sebagai Abdi masyarakat, dia akan berusaha sebaik mungkin dalam menjalankan tugasnya. Disiplin kembali menjadi kata kuncinya. Disiplin mungkin tidak menjamin keberhasilan, tapi tidak ada keberhasilan tanpa disiplin. Foto: Ist