Berbagai Pendapat Soal Sirkuit Mandalika Usai Gelaran Uji Coba MotoGP Selesai
KABARINDO, LOMBOK - Sirkuit Pertamina Mandalika, setelah merampungkan tes ofisial MotoGP, akan berbenah untuk memastikan kondisi lintasan sesuai standar keamanan yang ditetapkan oleh federasi balap sepeda motor internasional FIM saat balapan Grand Prix Indonesia pada Maret mendatang.
PT Pengembang Pariwisata Indonesia (Persero) ITDC selaku BUMN pengembang Sirkuit Mandalika akan melakukan pembenahan di trek sepanjang 4,3km itu antara lain dari sisi lintasan, fasilitas pendukung, akomodasi dan teknis penyelenggaraan balapan yang akan berlangsung pada 18-20 Maret tersebut.
Sirkuit di pesisir selatan Pulau Lombok itu pada akhir pekan lalu mendapat kehormatan menjadi tuan rumah tes pramusim di mana para pebalap dan tim MotoGP melakukan pengembangan dan pengujian motor baru mereka selama tiga hari.
Akan tetapi, para pebalap mengeluhkan kotornya lintasan yang berdebu dan berlumpur saat hari pertama tes.
Sebagai trek baru, Sirkuit Mandalika juga masih memiliki racing line yang tipis karena jarang dipakai balapan dan sedikitnya karet ban yang menempel di aspal, sehingga menghalangi para pebalap untuk melaju kencang dan menemukan limit tunggangan mereka.
Situasi tersebut, menurut Grand Prix Safety Officer FIM Franco Uncini ketika ditemui ANTARA di Mandalika, adalah normal untuk sirkuit baru, ditambah dengan masih masifnya pembangunan yang berjalan di sekeliling lintasan.
Di dalam sirkuit, alat-alat berat masih digunakan untuk memasang tribun dan bangunan lainnya, sedangkan di luar area sirkuit, para pekerja membangun jalan baru untuk menyambut gelaran MotoGP.
"Hal ini sudah terkendali, karena hanya membutuhkan mesin (track jet) untuk membersihkannya, masalah sudah terselesaikan," kata Uncini, yang merupakan juara dunia 500cc tahun 1982 itu.
Setelah penyelenggara melakukan mitigasi dengan pembersihan trek yang lebih intensif, para pebalap mampu tampil cepat pada hari kedua saat racing line mulai melebar dan aspal diliputi karet ban yang membantu motor mendapatkan traksi, meskipun dipandang masih kurang optimal.
Kurang lebih satu bulan menuju gelaran Grand Prix Indonesia di Mandalika, Uncini menyatakan sirkuit di pesisir selatan Pulau Lombok itu secara umum sudah siap digunakan untuk balapan, namun dengan catatan, panitia harus bisa menjaga kebersihan trek.
Apa yang perlu dibenahi? "Pertama, harus dibersihkan dengan benar, dengan sangat baik, dan tidak ada lagi selain itu karena semuanya sudah baik dan para pebalap puas," kata pria asal Italia itu.
Setelah tes pramusim rampung, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association Priandhi Satria telah menerima hasil investigasi Dorna Sports dan FIM terkait kondisi lintasan dan aspek pengukung lainnya.
"Kami berkomitmen melakukan penyempurnaan berdasarkan catatan tersebut dan memastikan persiapan baik dari sisi sirkuit, fasilitas pendukung, hingga kualitas penyelenggaraan event Pertamina Grand Prix of Indonesia dapat memenuhi syarat dan sesuai standard yang diharapkan," kata Priandhi dalam keterangan pers, Selasa.
Terkait persiapan fasilitas pendukung, ITDC akan membenahi sejumlah fasilitas penting seperti Race Control dan bangunan-bangunan kantor operasional Grand Prix.
Kemudian pengerjaan tribun penonton juga dikebut seperti Hospitality Suites VIP Village, grandstand dan Royal Box untuk para penonton VIP.
Grandstand berkapasitas 50 ribu tempat duduk ditargetkan selesai pada pekan kedua Maret dan saat gelaran MotoGP nanti sudah tidak ada lagi pekerjaan konstruksi apapun di sekitar sirkuit.
Guna memastikan kondisi lintasan bersih saat balapan pada Maret, ITDC Group juga akan melakukan pembersihan menggunakan Track Jet Truck, yang dilengkapi penyemprot air bertekanan tinggi dan rotating brush.
"FIM telah menerima rencana kerja kami dalam peningkatan kualitas sirkuit tersebut," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer.
"Kami bersama kontraktor utama kami PT Pembangunan Perumahan Tbk serta Roadgrip Motorsport Indonesia (RMI), akan bekerja keras untuk memenuhi tenggat yang ditetapkan oleh FIM dan kami optimistis dapat selesai tepat waktu.
"Kami berharap komitmen kami untuk menjaga kondisi dan meningkatkan kualitas lintasan Pertamina Mandalika Circuit ini dapat memberikan race experience terbaik bagi para riders dan penonton saat balapan digelar nanti."
Secara umum, para pebalap MotoGP menyukai dan menikmati layout Sirkuit Mandalika, namun mengungkapkan kondisi lintasan belum layak apabila digunakan untuk balapan.
Pebalap tim Suzuki Alex Rins mengatakan meskipun trek dibersihkan, itu tidak menyelesaikan masalah, karena lintasan perlu memiliki racing line yang cukup lebar, yang bisa digunakan pebalap untuk melibas trek dengan mendorong limit motor mereka.
Selain itu, racing line yang lebar juga dapat membantu pebalap melakukan overtaking serta menambah daya cengkeram ketika lebih banyak karet-karet ban yang menempel di aspal.
"Saat ini tidak aman untuk balapan," kata Rins.
Satu-satunya cara, menurut Rins, adalah lintasan harus sering dipakai balapan.
"Mungkin satu pekan sebelum datang ke sini mereka bisa mengizinkan semua motor yang ada di jalanan untuk membalap di sini agar lebih banyak grip di trek, atau mungkin lakukan balap mobil, dengan mobil-mobil sewaan, entah bagaimana," celoteh Rins.
Sejumlah pebalap seperti Fabio Quartararo juga mengeluhkan banyaknya batu yang terlempar ketika melaju di belakang pebalap lain sehingga membahayakan saat balapan. Bahkan, Luca Marini dan Francesco Bagnaia memperlihatkan luka lebam, yang diakibatkan karena menabrak kerikil dalam kecepatan tinggi, di lengannya.
Meskipun demikian, kondisi lintasan semakin kondusif pada hari terakhir tes di mana para pebalap mampu tampil lebih cepat dari catatan terbaik mereka pada dua hari sebelumnya.
Pol Espargaro dari tim Repsol Honda membuat rekor tak resmi Sirkuit Mandalika setelah pada hari ketiga membuat catatan lap terbaik satu menit 31,060 detik, sedangkan Johann Zarco dari tim Pramac Racing menempati puncak tabel top speed saat motor Ducatinya mampu melaju dengan kecepatan 314,8 kpj di Mandalika.
Hasil tes di Mandalika akan sangat krusial bagi tim dan pebalap dalam menentukan arah pengembangan motor mereka sebelum menjalani balapan pembuka musim di Qatar pada 6 Maret nanti, sebelum dua pekan berselang, kembali ke Lombok untuk menjalani balapan seri kedua di kalender pada 20 Maret.
Sumber: Antara
Comments ( 0 )