BI Optimalkan Potensi Eksyar, Wujudkan Indonesia Pusat Industri Halal Dunia

BI Optimalkan Potensi Eksyar, Wujudkan Indonesia Pusat Industri Halal Dunia

BI Optimalkan Potensi Eksyar, Wujudkan Indonesia Pusat Industri Halal Dunia

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia (BI) menempuh 4 empat langkah strategis sebagai upaya mengoptimalkan potensi eksyar di Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.

Hal ini diungkapkan Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa di Surabaya pada Jumat (29/9/2023).yang mengangkat tema Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif.

Langkah pertama, mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, penguatan kapasitas pelaku eksyar, kelembagaan eksyar dan infrastruktur pendukung, terutama akselerasi proses sertifikasi halal. Kedua, memfokuskan kebijakan di sektor keuangan syariah pada pengembangan inovasi instrumen pendanaan dan pembiayaan syariah.

Ketiga, penguatan halal lifestyle melalui peran ISEF maupun FESyar sebagai strategic integrator untuk kegiatan business coaching dan business matching, maupun identifikasi trade opportunity and investment, termasuk Indonesia International Modest Fashion Festival atau IN2MF yang terus didorong, hingga dapat sejajar dengan fashion event terkemuka dunia. Keempat, penguatan digitalisasi di antaranya inisiasi platform digital pengelolaan ZISWAF yang terintegrasi, serta melanjutkan perluasan akseptasi QRIS di masjid, pesantren dan pelaku usaha syariah.

Juda menambahkan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) di Indonesia terus diarahkan untuk mencapai inklusi keuangan dengan dukungan digitalisasi. Upaya ini diwujudkan melalui pengembangan inovasi dan teknologi tiga program unggulan wilayah Jawa.

Pertama, Penguatan Rantai Nilai Produk Halal (PAHALA) untuk mendorong sinergi ekosistem rantai nilai produk halal melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) serta Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal. Kedua, Inklusivitas Ekonomi melalui Digitalisasi (INSANI) yang berfokus pada pengembangan landing page atau fitur Muslim-Friendly Tourism dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa. Ketiga, Optimalisasi ZISWAF untuk Kesejahteraan Umat (MASLAHAT) yang diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi dan bisnis pesantren melalui optimalisasi dana ZISWAF, lelang wakaf produktif serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi Nadzir di Jawa.

“Untuk itu, dibutuhkan sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan eksyar ke depan,” ujarnya.

Gubernur Provinsi Jawa Timur yang diwakili oleh Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, menekankan pentingnya strategi untuk memotivasi pengembangan eksyar di wilayah Jawa, Ia mengatakan perlunya meningkatkan compliance (sertifikasi halal) sebagai ikhtiar untuk meningkatkan berkah sebuah usaha, dan pentingnya membangun ekonomi keumatan melalui pelaku ekonomi di sektor pesantren. Emil juga mendorong para pelaku usaha untuk terus berupaya bersaing di kancah global.

FESyar Regional Jawa 2023 ditandai dengan penandatanganan MoU tiga program unggulan wilayah Jawa (PAHALA, INSANI dan MASLAHAT). Dalam momentum kegiatan ini diselenggarakan pula Sharia Economic Forum berupa seminar, talkshow dan Sharia Economic Fair yang terdiri dari showcase UMKM secara luring maupun daring melalui laman website fesyarjawa.com, business matching, tabligh akbar, fesyen show, hall of inspirations serta berbagai lomba islami.

Fesyar Regional Jawa merupakan pamungkas dari FESyar yang telah diselenggarakan di kawasan timur Indonesia dan wilayah Sumatera, sebagai rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2023 yang akan digelar pada Oktober 2023 di Jakarta.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi BI se-Jawa serta pemerintah provinsi dan kabupaten kota di seluruh Jawa yang berlangsung pada 29 September - 1 Oktober 2023. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi motor akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di wilayah Jawa.