BPJS Kesehatan Jajaki Kemitraan Strategis dengan DMI: Sinergi untuk Perluas Cakupan Peserta
KABARINDO, JAKARTA - Dalam upaya memperluas cakupan kepesertaan dan memperkuat literasi jaminan kesehatan di tengah masyarakat, BPJS Kesehatan menjajaki kemitraan strategis dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Pertemuan penting antara kedua lembaga ini berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi di Jakarta, dengan menghadirkan tokoh-tokoh kunci dari masing-masing pihak.
Dari pihak BPJS Kesehatan, hadir Deputi Direksi Bidang Kepesertaan Khusus dan Instansi Pemerintah, Hendra Nopriansah; Asisten Deputi Bidang Korporasi, R. Chandra Budiwan; serta Dim Wahyu Pratama, yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Korporasi. Ketiganya menyampaikan komitmen BPJS untuk menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk institusi keagamaan, dalam memperluas jangkauan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sementara itu, Dewan Masjid Indonesia diwakili langsung oleh Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla, didampingi Wakil Ketua Umum Rudiantara dan Sekretaris Jenderal Rahmat Hidayat. Kehadiran para pimpinan DMI menunjukkan keseriusan organisasi ini dalam mendukung program-program sosial yang berdampak luas bagi umat.
Dalam pertemuan tersebut, Hendra Nopriansah menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan edukasi masyarakat. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. Kami melihat potensi besar untuk menjadikan masjid sebagai kanal informasi dan pendaftaran peserta JKN,” ujarnya.
R. Chandra Budiwan menambahkan bahwa kerja sama ini dapat menciptakan ekosistem pelayanan kesehatan yang lebih inklusif. “Dengan jaringan masjid yang tersebar di seluruh Indonesia, kami optimistis bisa menjangkau masyarakat yang selama ini belum terakses oleh program JKN,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla menyambut baik inisiatif BPJS Kesehatan. Ia menilai bahwa kolaborasi ini sejalan dengan misi DMI dalam meningkatkan kesejahteraan umat. “Kami siap mendukung dan memfasilitasi program ini melalui jaringan masjid yang kami miliki. Ini adalah bentuk nyata dari dakwah sosial,” tutur Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu.
Rudiantara menambahkan bahwa DMI memiliki infrastruktur digital yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung sosialisasi dan pendaftaran peserta JKN. “Kami bisa bantu dari sisi teknologi dan komunikasi, agar pesan-pesan BPJS tersampaikan secara efektif,” ujarnya.
Pertemuan ini ditutup dengan kesepahaman awal untuk membentuk tim kerja bersama yang akan merancang model kemitraan, termasuk pelatihan bagi pengurus masjid dan penyusunan materi edukasi. Kedua belah pihak sepakat bahwa kolaborasi ini bukan hanya soal angka kepesertaan, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif akan pentingnya jaminan kesehatan.
Dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai keislaman yang inklusif, kemitraan antara BPJS Kesehatan dan Dewan Masjid Indonesia diharapkan menjadi langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berkeadilan sosial.
Comments ( 0 )