Buya Yahya dan MUI Bahas Fenomena Spirit Doll
KABARINDO, JAKARTA - Buya Yahya dalam channel YouTubenya buka suara terkait maraknya spirit doll yang diadopsi oleh artis tanah air. Beberapa artis tanah air secara ternag-terangan mengakui jika mereka mengadopsi spirit doll dan mengasuhnya seperti bayi sungguhan.
Spirit doll atau yang juga dikenal sebagai boneka arwah, boneka ini diisi arwah atau roh orang yang sudah meninggal. Karena kepercayaan inilah yang membuat pengadopsi merawatnya seperti bayi sungguhan. Bahkan pengadopsi juga percaya jika mengadopsi spirit doll akan membawa keberuntungan.
Ramainya spirit doll lantaran banyak artis tanah air yang mengadopsi boneka tersebut. Seperti artis dan penyanyi Soimah, Ruben Onsu, artis cantik Celine Evangelista, desainer kondang Ivan Gunawan yang mengadopsi dua spirit doll sekaligus, dan masih banyak lagi.
Topik yang sedang menarik ini coba dibahas oleh Buya Yahya dalam channel YouTube miliknya. Dalam penjelasannya, pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon menegaskan jika ini berdasarkan keyakinan untuk umat muslim.
“Anda seorang Muslim? Urusan boneka bagi orang dewasa tidak ada perbedaan pendapat, boneka dalam bentuk manusia. Kalau Anda di rumah punya untuk Anda yang dewasa, kalau Anda beli untuk yang dewasa, tidak boleh. Jikalau untuk anak-anak kecil ada khilaf untuk anak kecil. Itu tanpa embel-embel spirit doll dan lainnya, hanya sekadar boneka, kata Buya Yahya dalam YouTube channelnya.
“Kita ini punya iman, dari segi keimanan kita, nggak boleh kita meyakini yang demikian itu. Boneka adalah boneka. Orang meninggal dunia sudah punya urusan di alam barzakh,” tambahnya.
Namun, ia juga terbuka terhadap keyakinan-keyakinan lain yang percaya dengan adanya berhala. Buya juga berpesan agar umat muslin tidak mencela agama lain.
“Jangan masalah hidup ikut tren. Kalau ikut tren, ikut tren Baginda Nabi dong. Jangan ikut tren orang. Kita punya iman dan prinsip. Tapi jangan mencela daripada agama lain ya. Kita harus waspada betul hal semacam ini,” ujarnya.
Terkait hal ini Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, tidak boleh memelihara makhluk halus. Menurutnya boneka adalah benda mati jadi tidak selayaknya diperlakukan seperti anak manusia. Ia juga memberi saran kepada umat muslim magar tidak terjebak hal mistis dan menuhankan selain Allah SWT.
“Punya boneka mainan itu boleh, tapi kalau itu diisi atau dipersepsikan tempat arwah hukumnya tidak boleh memelihara makhluk halus. Kalau disembah musyrik tapi kalau berteman saja berarti berteman dengan jin,” ujar Cholil, 3 Januari 2021.
Hal tersebut senada dengan Ketua Bidang Pengkajian dan Penelitian MUI Prof Utang Ranuwijaya. Ia menyebutkan mempercayai benda atau kekuatan supranutaral seperti batu cincin, boneka, keris adalah perbuatan syirik.
“Kekuatan-kekuatan gaib yang dianggap ada pada benda-benda itu sebenarnya adalah tipu daya jin yang memperdaya manusia, bukan benda itu sendiri. Dari sini sebenarnya sumber kemusyrikan itu datang,” katanya.
Utang juga memberi pesan untuk umat muslim agar menjauhi perbuatan yang bisa mendatangkan kemusyrikan karena Allah SWT tidak akan mengampuni dosa dari perbuatan syirik.
Sumber: Detik.com, Suaramerdeka.com
Foto: Detik.com
Comments ( 0 )