Dalam.4.Mimggu, Covid-19 di Indonesia Meningkat 17%
KABARINDO, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melaporkan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sebesar 17% dalam empat minggu terakhir. Kenaikan kasus ini akibat sub varian XBB?
“Kita tetap perlu waspada mengingat dalam 4 minggu terakhir terdapat kenaikan kasus positif mingguan di Indonesia sebesar 17 persen, kasus aktif harian sebesar 11 persen dan kematian yang masih lebih dari 100 kematian setiap minggunya,” ungkap Wiku saat Konferensi Pers secara virtual, Kamis (27/10/2022).
Meski begitu, Wiku mengatakan, kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia saat ini belum dapat ditentukan apakah merupakan akibat dari sub varian XBB.
“Namun ancaman varian baru tetap ada di tengah kasus yang relatif rendah,” paparnya.
Sementara itu, kata Wiku, akibat sub varian XBB di sejumlah negara terutama di Eropa yaitu di Jerman dan Prancis menjadi negara mengalami kasus positif Covid-19 mingguan tertinggi yaitu lebih dari 500.000 dan 300.000 kasus baru dalam satu minggu.
“Sedangkan pada wilayah Asia, kata Wiku, yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus baru mingguan tertinggi dan sekaligus menjadi negara yang kasusnya tengah mengalami kenaikan. Dalam 2 minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12 persen, sedangkan Korea Selatan naik 21 persen, dan Singapura 34 persen,” ungkap Wiku.
Hal ini berkaitan dengan munculnya sub variant XBB di beberapa negara di dunia dan diprediksi akan menjadi sub variant penyebab kembalinya lonjakan kasus,” katanya.
Wiku juga mengungkapkan, jika sub varian XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark, juga di beberapa negara Asia yaitu Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.
“Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan sudah mengumumkan terdapat 4 kasus dengan sub varian XBB saat ini,” katanya.
Meskipun, kata Wiku, dibandingkan dengan beberapa negara lainnya di Asia, Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus mingguan yang lebih rendah yaitu 14.000 kasus dalam satu minggu.
“Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan Jepang yang mencapai 200.000 kasus,” pungkasnya.
Comments ( 0 )