Diskusi UGM, Okky Madasari: Ada 5 Mitos Palsu Era Jokowi yang harus Dikembalikan Kesemula!

Diskusi UGM, Okky Madasari: Ada 5 Mitos Palsu Era Jokowi yang harus Dikembalikan Kesemula!

KABARINDO, JAKARTA - Diakhir masa jabatannya  Presidsn Joko Widodo (Jokowi)  kian menjadi sorotan publik, rakyat sudah mulai masif mengendus dan muak akan sikap dan kebijakan-kebijakannya.

Banyak kalangan – termasuk dari pendukungnya – menuduh pengusaha mebel itu mengonsolidasikan "oligarki” dan sedang ingin melanggengkan kekuasaan dengan merancang putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, melaju ke Pilpres 2024.

Dan Fakultas Hukum Universitas Universitas Gajah Mada (UGM)  membuka diskusi umum yang bertajuk "Guncangan Demokrasi: Dinasti Politik, Netralitas Penyelenggara Pemilu dan Politisasi Yudisial" yang diadakan Pusat Kajian Konstitusi, Demokrasi dan HAM," Pada (22/11/2023) lalu .

"Hal ini semakin jelas rakyat sudah jenggah dan miris akan situasi perpolitikan di tanah air, yang semakin brok-brok," ucap Okky Madasari saat membuka diskusi publik.

Menurut Okky Madasari ada 5 poin mitos palsu era Jokowi yang harus dikembalikan kesemula, karena ini sangat bahaya dan melenakan rakyat dalam kesesatan.

Menurutnya, apa yang kini kita hadapi tidak terjadi secara tiba-tiba.  Okky mengatakan, ia melihat strategi fabrikasi 5 mitos yang dilakukan di era Jokowi sehingga membuat sebahagian masyarakat Indonesia terlena.

Adapun 5 mitos yang diproduksi dan publikasi pemerintahan Jokowi itu adalah:

1. Mitos orang baik.

Ini adalah mitos pertama, Jokowi merupakan sosok yang dianggap orang baik, bersahaja dan ini sengaja di publikasi dan direproduksi sejak Jokowi mau memulai berkuasa untuk mengiring rakyat. terlihat ia mau masuk gorong-gorong, cerita-cerita anaknya yang jualan martabak dan penjual pisang goreng itu semua melengkapi imajinasi kolektif kita yang disuguhakn bahwa presiden kita adalah orang baik.

Dan ketika orang baik itu berkuasa, maka ketika orang baik itu melakukan kesalahan, apalagi melakukan strategi jahat . maka yang akan di benturkannya adalah kesalahan orang-orang disekitarnya, yang mengompori dia, memprofokasi dia kita termakan dengan itu semua. Hingga akhirnya kita selalu membela dia dan membiarkan , Omnibus Law, KPK dan sebagainya .

 

2. Mitos setiap orang bisa berkompetisi.

Bahwa setiap orang bisa berkompetisi, lihat apa yang terjadi ketika anak dan menantunya mencalonkan diri menjadi Walikota Medan dan walikota Solo, lalu kita berteriak-teriak dinasti politik , ada nepotisme, pelanggaran etik itu semua akan selalu dibantah.

"Inikan demokrasi silahkan tidak harus memilih , semua orang juga bisa, padahal jika tidak ada privilege rakyat biasa tidak akan mungkin bisa " karean bukan anaknya Jokowi, bukan anaknya presiden," tutur Okky.

"Jadi kita tidak boleh termakan omongan itu, bahkan putra bungsunya Kaesang dalam 3 hari sudah bisa menjabat sebagai Ketua Umum PSI". Baca Juga: Makin Efisien, Ringan & Terjangkau Dengan Mobil™ POM Mikro [PR] Nah ini lagi-lagi rakyat yang disalahkan, memang ada benarnya karena sebagaian masyarakat ada yang memilihnya, merespon untuk tidak melakukan kesalahan itu ya itu, masyarakat jangan memilihnya. kita jangan terbuai kembali bahwa dengan dalih bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama, jadi keluarga Jokowi juga bisa maju untuk di pilih," beber Okky

3. Mitos pemimpin muda.

Mitos tentang pemimpin muda," ini memang , kontradiksi dimana kita juga menginginkan atau memunculkan semangat untuk pemimpin muda , namun hal ini ternodai, membuat cit-cita kita terhempas untuk memunculkan pemuda-pemuda kita yang memiliki kasibilitas, dan kita harus mengoreksi keyakinan kita bahwa yang disuguhkan pada kita anak muda yang maju dengan cara-cara non etis, tidak benar bahkan melanggar hukum dan juga melanggar prinsif-prinsif demokrasi. 

4. Mitos pemimpin gemoy. 

Mitos ini paling berbahaya untuk generasi milianel dan generasi Z, karean kita disuguhi dengan pemimpin yang instan dan viral yang suka joged-joged. Bahwa seolah-olah pemimpin yang suka joged-joged, pemimpin yang mengemaskan dan lucu, mereka mengiring bahwa itulah pemimpin yang harus dipilih untuk anak muda hari ini.

"Wah jangan mau dibodohi ini sangat berbahaya, saya sangat sedih dengan Fenomena ini'.tuturnya.

Ini mencerminkan bahwa gen Z adalah anak muda yang tidk peduli dengan gagasan dan ini pembohohan juga meruksak generasi Z dan juga penghinaaan pada akal sehat kita , mereka tidak beraduk gagasan atau program-progaram yang membuat melek generasi muda .

5. Mitos Presiden netral. Mitos ini sudah lama di bangun dengan narasi presiden kita netral , hal ini masihkan kita percaya dengan presiden netral tanpa cawe-cawe, bahwa dia tidak ikut-ikutan ? 

Justru ini yang harus kita ketahui apa yang sedang terjadi saat ini dan ini adalah pangkal dari ini semua kebokbrokan bahkan tsunami dari sistem demokrasi kita," pungkasnya.