Echoes of Heritage Nguri-uri Tradisi Pernikahan Adat Daerah agar Tak Hilang Ditelan Zaman

Echoes of Heritage Nguri-uri Tradisi Pernikahan Adat Daerah agar Tak Hilang Ditelan Zaman

Echoes of Heritage Nguri-uri Tradisi Pernikahan Adat Daerah agar Tak Hilang Ditelan Zaman

Surabaya, Kabarindo- Melestarikan budaya Indonesia wajib dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri, salah satu caranya dengan mengangkat tradisi pernikahan adat Jawa.

Hal ini dilakukan oleh Shangri-La Surabaya bekerja sama dengan Celtic Indonesia dengan mengadakan Traditional Wedding Art Showcase 2025 di ballroom hotel tersebut pada Sabtu – Minggu, 12-13 Juli 2025.

Pjs. General Manager Shangri-La Surabaya, Robert Greijmans, mengatakan pameran tersebut digelar untuk menghormati warisan budaya dalam tradisi pernikahan di Indonesia, khususnya adat Jawa..

“Pameran ini mengusung tema Echoes of Heritage yang mengangkat seni pernikahan tradisional yang elegan dan indah,” ujarnya.

Pameran wedding tersebut diikuti oleh 33 vendor yang berkaitan dengan kebutuhan pernikahan mulai dari wedding concept, undangan, busana pengantin, dekorasi pernikahan yang megah, multimedia yang canggih, fotografi, souvenir dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI), Sumitro, mengapresiasi penyelenggaraan pameran tersebut, karena menjadi salah satu cara nguri-uri (memelihara) budaya Indonesia.

“Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang akan nguri-uri budaya Indonesia, warisan lelubur kita,” tuturnya.

Menurut Sumitro, makin sedikit orang yang menggelar acara pernikahan dengan adat daerah, termasuk adat Jawa. Mereka kini cenderung memilih untuk mengadakan resepsi intimate yang praktis dan hanya mengundang sedikit tamu dengan alasan hemat biaya. Hal ini bisa dimaklumi, namun hendaknya juga dipikirkan untuk nguri-uri budaya, sekaligus dapat memberikan penghasilan bagi mereka yang menggeluti usaha traditional wedding.

“Sebelum 2010-an masih cukup banyak pasangan pengantin yang menikah dengan adat daerah. Sekarang makin sedikit,” ujarnya.

Sumitro berharap pameran tersebut dapat membangkitkan dan menarik minat masyarakat, terutama Gen-Z, untuk menikah dengan adat daerah.

Event Director Celtic Indonesia, Veni Laksono, sependapat dengan Sumitro tentang pentingnya nguri-uri budaya Indonesia. Ia gembira melihat fenomena anak muda kini mulai melirik kembali pernikahan tradisional, yang dipelopori oleh pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali dan acara ngunduh mantu yang digelar Ahmad Dhani menggunakan adat Jawa lengkap untuk putranya Al Ghazali dan Alyssa Daguise.

“Traditional wedding itu indah, elegan dan penuh makna. Tidak kalah dengan modern wedding,” tuturnya.

Veni menambahkan, Celtic sudah bertahun-tahun menangani acara pernikahan, namun lebih menekuni tradisional wedding mulai 2015. Ia mengaku telah menangani acara pernikahan dengan adat daerah mulai Jawa hingga Papua.