Embran Nawawi Tampilkan Karya di Lao Fashion Week 2023, Usung Kain Tenun Nusa Amin

Embran Nawawi Tampilkan Karya di Lao Fashion Week 2023, Usung Kain Tenun Nusa Amin

Embran Nawawi Tampilkan Karya di Lao Fashion Week 2023, Usung Kain Tenun Nusa Amin

Bawa ke Surabaya, angkat tema Njombangan, gunakan pewarna alami

Surabaya, Kabarindo- Desainer yang berkecimpung di dunia batik, Embran Nawawi, baru saja kembali dari Laos setelah menampilkan karyanya di Lao Fashion Week 2023, Vientiane, Laos, pada 9 September 2023 lalu.

Jika biasanya Embran menghadirkan koleksi busana batik, kali ini ia mengangkat kain tenun Nusa buatan perajin Jombang, Amin Nusa, yang menggunakan pewarna alam. Ia juga berkolaborasi dengan desainer aksesories dari Filipina, Ann Lorio.

Embran menuturkan kolaborasi dengan Ann Lorio tersebut merupakan yang kedua kali. Ia menjelaskan, Ann Lorio kembali mempercayakan koleksi aksesorisnya pada koleksi fashion Embran berupa kerajinan dari Sea Glass, limbah kaca dari laut Filipina, yang cantik.

Kolaborasi ketiganya memperkuat konsep zerowaste - sustainable fashion yang diusung Embran sejak masa pandemi. Konsep ini diterapkan pada beberapa outfit yang menggunakan material alami dan pewarnaan alam serta limbah kaca.

Embran menampilkan 16 busana di Lao Fashion Week dengan mengusung tema Ethnic Modern Ready to Wear dalam aliran fashion Avant Garde dan Couture menjadi satu.

Ia kemudian menampilkan karyanya yang berkolaborasi dengan tenun Nusa dalam peragaan busana di Hotel Harris Gubeng Surabaya pada Minggu (17/9/2023). Karya fashion yang ditampilkan mengusung tema Njombangan. Sesuai namanya, fashion ini dirancang dari kain tenun berbahan katun dengan pewarna alam buatan pelaku UMKM Jombang, Nusa Amin.

Embran menceritakan, ia bertemu Nusa Amin dalam sebuah event fashion di Bromo pada 2022. Ia tertarik dengan kain tenun yang dipajang Nusa Amin dalam pameran yang diikuti UMKM. Mereka lalu sepakat untuk berkolaborasi.

“Pak Amin punya kain tenun 32 m dengan lebar 95 cm sudah 3 tahun nganggur di gudangnya. Lalu saya rancang jadi busana yang saya tampilkan ini,” ujarnya.

Tenun bergaris biru putih sederhana buatan Nusa Amin kemudian dipercayakan kepada Embran untuk dijadikan karya fashion yang berbeda. Kepercayaan ini disambut Embran dengan memasukkan konsep sejarah Jombang sebagai masterpiece-nya.

Embran menuturkan, karyanya terinspirasi dari sejarah Jombang dan merupakan kota santri. Ia mengatakan telah melakukan riset melalui literatur dan menemukan bahwa Jombang pada zaman kerajaan dulu adalah kota yang memiliki kekuatan penting di jalur utara Jawa Timur

“Dari inspirasi sejarah itu, maka muncul ide busana ala pasukan perang dan pasukan santri Jombang. Jom berarti hijau, simbol santri, dan bang berarti abang atau merah untuk simbol non-santri,” paparnya.

Busana yang ditampilkan berupa bustier dari kain tenun berbentuk baju pelindung perang yang dibuat dengan teknik molding menggunakan lem. Busana ini dipadu jubah atau outer yang mengesankan gaya santri pada masa itu.