Film Tjoet Nja' Dhien Hasil Restorasi; Jadi Momentum Kebangkitan Perfilman Nasional
Erick Thohir Menonton Tjoet Nya’ Dhien di Tayangan Perdana & Ajak Ke Bioskop
XXI Plaza Senayan, JAKARTA, Kabarindo- Menteri BUMN Erick Thohir mengaku bangga Indonesia di tahun 80an sudah bisa punya film besar seperti Tjoet Nja' Dhien.
"Restorasi ini hasil dari semangat gotong royong kepada semua BUMN agar peduli keberlangsungan Film Kepahlawanan selain itu saya sudah meminta PFN jadi lembaga pembiayaan film dari 7 bulan ini sudah dengan ekosistem yang menunjang sehingga kontribusi BUMN-BUMN lainnya seperti restorasi ini adalah hasil patungan. Ini adalah momentum kebangkitan para sineas dan produksi film Indonesia," papar Erick lugas.
Mas menteri yang mengurusi ratusan BUMN negeri ini hadir dalam pemutaran perdana kembali film Tjoet Nya’ Dhien hari Kamis 20 Mei di Plaza Senayan baru saja usai bersama Hanung Bramantyo, Joko Anwar, Firman Bintang, Armein Firmansyah, Ketua LSF Rommi Fibri, Hartawan T, Donny 5Cm, Tengku Rifnu Wikana dan tentu saja Dir.PMMB Kemendikbud RI Ahmad Mahendra serta masih banyak lagi aktor tanah air.
Media takjub akting alm Rosihan Anwar sebagai Habib, Piet Burnama dan tentu saja Slamet Rahardjo yang diapit Christine Hakim 33 tahun yang lalu. Hasil restorasi yang baik sekali seakan nonton film yang baru disyuting saja padahal gambar yang ada sudah 33 tahun yang lalu.
“Kehadiran Meneg BUMN diharapkan dapat ikut mendorong masyarakat untuk menyaksikan film tentang kepahlawanan nasional ini,” papar pemeran utama Tjoet Dhien, Christine Hakim, di Jakarta.
Christine Hakim mengungkapkan, jika tidak ada aral melintang, direncanakan pula setiap hari ada pejabat negara yang ikut menonton Tjoet Nya’ Dhien.
Menurut Christine Hakim, gerakan kembali ke bioskop untuk menonton film nasional perlu memperoleh dukungan penuh. Pemutaran kembali Tjoet Nya’ Dhien memberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk menikmati kembali film kolosal yang menyabet delapan Piala Citra 33 tahun silam.
Film ini sudah direstorasi di Belanda oleh EyeFilm Museum dan IDFilmCenter yang sudah disesuaikan dengan teknologi mutakhir, sehingga gambarnya lebih tajam dan terang. Untuk kepentingan teknis, panjang film juga telah dipotong menjadi di bawah 2 jam.
Untuk tahap awal Tjoet Nya’ Dhien hanya diputar di lima bioskop Jakarta, masing-masing di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Plaza Senayan (PS), Trans Studio Mall (TSM) Cibubur, Blok M Square dan Bekasi.
Pemutaran perdana sengaja dipilih pada hari kebangkitan nasional karena film ini mengandung unsur kepahlawanan dan nasionalisme yang tinggi. Selanjutnya, jika sambutan penonton antusias, film juga akan ditayang di berbagai kita lainnya.
Film Tjoet Nya’ Dhien pernah ditayangkan di Festival Film Cannes , Perancis, tahun 1989. Waktu itu Tjoet Nya’ Dhien masuk dalam program La Semaine de la Critique untuk film panjang.
“Jangan lupa di film ini kita juga dapat belajar tentang kesetiaan dan penghianatan dari orang-orang di sekitar kita,” tambah Christine.
Penghujung film usai, redaksi buru- buru ke sineas Hanung dan Joko Anwar bertanya akan film lawas apa yang prioritas untuk di restorasi lagi dan kompak mereka jawab berdasar prioritas pertama adalah karya Teguh Karya November 1828 - Kisah heroik Pahlawan Diponegoro dan film Ibunda.
Ayo ke bioskop....! Nonton Film Pahlawan......
Comments ( 0 )