Food Estate: Harapan Baru Petani Holtikultura Temanggung

Food Estate: Harapan Baru Petani Holtikultura Temanggung

KABARINDO, TEMANGGUNG - Kementerian Pertanian menggalakkan program food estate atau lumbung pangan bidang holtikultura di lereng Gunung Sindoro, Temanggung.

Tanaman holtikultura yang tengah dikembangkan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang dengan menggunakan alat mesin pertanian yang lebih efektif dan efisien dari sisi waktu dan tenaga kerja.

Program food estate dianggap cukup menjajnjikan mengingat para petani kawasan tersebut memang telah terbiasa menanam tanaman holtikultura, walaupun beberapa waktu terakhir harganya cenderung anjlok ketika panen raya.

Joko Budi Nuryanto selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung mengatakan bahwa ada lima kecamatan yang siap mengikuti program food estate, yakni Bansari, Bulu, Parakan, Kledung, dan Ngadirejo dengan total luas lahan 339 hektare.

Kecamatan Bansari memiliki lahan pertanian terluas, yakni sekitar 169 hektare dengan spesifikasi 96 hektare untuk bawang merah, 60 hektare untuk bawang putih, dan 12 hektare untuk cabai.

Sementara itu, lahan seluas 1 hektare akan dijadikan tempat percobaan tanaman kentang mengingat kawasan Bansari yang berada sekitar 1.200 mdpl masih kurang tinggi untuk budidaya umbi-umbian tersebut.

Sementara itu, lahan seluas 120 hektare di kecamatan Kledung akan menjadi lahan untuk bawang putih, 25 hektare di Bulu untuk bawang merah, 10 hektare di Ngadirejo untuk cabai, dan 10 hektare di Parakan untuk bawang merah.

Joko menambahkan bahwa sebanyak 32 kelompok tani yang terdiri dari sekitar 1.200 petani akan terlibat dalam proyek food estate tersebut.

Nantinya, hasil tani akan ditampung off taker atau pembeli yang telah terikat kerja sama dengan para petani untuk membeli dengan harga yang telah ditentukan oleh perjanjian.

Harapan Tinggi Para Petani

Para petani menyambut baik program food estate karena menjamin harga jual tetap stabil ketika tiba masa panen raya.

Seorang petani di Desa Balesari mengatakan bahwa sebelum ada perjanjian tersebut harga komoditas bawang merah mengikuti harga pasar dan jatuh hingga posisi Rp5.000 per kilogram ketika panen raya.

Menurutnya, dengan adanya jaminan harga, para petani tidak lagi dibebankan untuk memikirkan jalur pemasaran tetapi dapat fokus kepada peningkatan produksi komoditas mereka.

Ketua Kelompok Tani Arga Pranajaya Desa Balesari Kecamatan Bansari, Siswanto, juga membeberkan bahwa berkat food estate sejumlah perusahaan besar siap menampung produk mereka seperti PT Semangat Bersama Enterpreneurship, CV Sudah Ada, dan PT Calbee Wings Food.

Untuk saat ini, para penampung tersebut berani membeli produk bawang putih kering askit (setengah kering) dengan harga Rp12.500 per kilogram dan bawang merah Rp10.000 per kilogram. Meskipun demikian harga cabai masih mengikuti harga pasar.

Siswanto menambahkan bahwa program food estate semakin meningkatkan harapan bagi kelompok tani dalam menjual produk pertanian mereka.

Ditambah lagi, kunjungan Presiden Joko Widodo yang dibarengi dengan kehadiran PT Brebes Bumi Indonesia dan PT Prima Kontainer Utama yang masing-masing akan membeli 50 ton bawang putih dari kelompok tani di Bansari semakin menumbuhkan antusias para petani.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pak Jokowi kemarin dan respons cepat dari Kementerian Perdagangan yang langsung menanggapi keluhan petani tentang harga bawang putih dengan mendatangkan pembeli," ucap Siswanto dilansir dari Antara.

 

Sumber: Antara

Foto: Antara