Gal Gadot Bantah Penyangkalan Joss Whedon

Gal Gadot Bantah Penyangkalan Joss Whedon

KABARINDO, HOLLYWOOD – Setelah sekian lama bungkam atas tuduhan dan kemarahan Gal Gadot dan Ray Fisher padanya, sutradara Joss Whedon menyangkal semua itu secara publik, namun Gadot menanggapinya dengan dingin.

Dalam wawancara dengan media Israel N12 di tahun 2020, aktris Wonder Woman itu mengatakan bahwa, pada tahun 2017, ia bermasalah dengan Joss Whedon yang menyutradarai film Justice League namun ia bisa mengatasinya.

“Dia agak mengancam karir saya dan berkata jika saya melakukan sesuatu, dia akan membuat karir saya sengsara,” kata Gadot.

Artikel media Hollywood Reporter pada bulan April 2021 juga mengklaim bahwa Whedon menjadi ketus ketika Gadot mempertanyakan dialog baru yang diberikan sang sutradara kepada karakter superheronya.

Dilanjutkan di media tersebut, seorang saksi mengatakan bahwa setelah satu benturan antara Gadot dan Whedon, Whedon “berkoar” bahwa dia "sudah muak" dengan bintang itu, dan mengatakan bahwa “dia adalah penulis filmnya, jadi sebaiknya dia (Gadot) diam saja dan mengucapkan kalimat-kalimatnya [sesuai yang ia tulis] karena dia bisa membuatnya terlihat sangat bodoh di film ini."

Menanggapi hal ini, dalam wawancaranya dengan New York Magazine yang dirilis hari Selasa (17/1), Whedon berdalih bahwa kejadian itu hanya masalah hambatan bahasa belaka. 

“Bahasa Inggris bukan bahasa ibunya, sementara aku ini suka berlebihan kalau ngomong.”

Menurutnya, Gadot berdebat tentang adegan yang ingin dia (Gadot) potong. Kemudian dia (Whedon) menjawab kalau mau adegan itu dipotong, dia harus ‘mengikatnya ke rel kereta api dan melakukannya di atas mayatnya.’

“Tapi kemudian,” lanjutnya, “Saya diberitahu bahwa saya telah mengatakan sesuatu tentang mayatnya dan mengikatnya ke rel kereta api.”

Dikonfirmasi soal ini oleh New York Magazine, Gadot menampik kemungkinan salah paham karena bahasa itu, “Saya memahami [semua perkataannya] dengan sempurna.”

(Foto: Diana Prince alias Wonder Woman diperankan oleh Gal Gadot -Warner Bros)

Akting Cyborg Dianggap Buruk

Aktor Ray Fisher, yang memerankan Cyborg di "Justice League", selama beberapa tahun terakhir juga telah menuduh Whedon atas dugaan perilaku yang tidak pantas, termasuk perilaku "kotor" dan "tidak profesional" di lokasi syuting.

Salah satu keluhan Fisher, yang berkulit hitam, adalah Whedon memotong adegan yang menantang stereotip dan bahkan memutihkan warna kulitnya.

Whedon menyebut tuduhan tersebut tidak adil, karena menurutnya dia memang mencerahkan segalanya pasca produksi, termasuk wajah para aktor, untuk memberikan film itu tampilan yang lebih ringan.

(Foto: Ray Fisher sebagai Cyborg di Justice League -Warner Bros)

Sutradara itu juga membela keputusannya untuk mengurangi peran Cyborg dalam film tersebut, salah satunya karena Fisher adalah aktor yang buruk. 

Whedon melanjutkan pembelaan dirinya pada New York Magazine dengan mengatakan bahwa ia bukan satu-satunya yang berpendapat begitu. “Penonton uji pratinjau film menganggap Cyborg adalah yang terburuk dari semua karakter dalam film," menurut sutradara.

Whedon menganggap tuduhan itu sangat menggelikan karena dia "menghabiskan berjam-jam mendiskusikan perubahan [dalam film] dengan Fisher" dan bahwa percakapan mereka "ramah dan hormat."

Fisher belum menanggapi klaim sang sutradara, sementara para pemeran lain di film Justice League selama ini tidak pernah berkomentar apapun secara spesifik tentang Whedon. ***(Sumber: New York Post, The Independent, The Playlist; Foto: The Playlist, Warner Bros)