Garuda Pukul Bahrain: Selamat, Ini Belum Selesai!

Garuda Pukul Bahrain: Selamat, Ini Belum Selesai!

Oleh Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR

    "SEJARAH kontroversial telah terbalas". Harian "The Daily Tribun" yang terbit di Manama (ibukota Bahrain, 26/3), sontak menulis!
     Peristiwa 10 Oktober (tahun lalu) itu, menjadi hal yang menyakitkan. "The Daily Tribun" mengingatkan. "Gol penyeimbang di waktu tambahan, dicetak melewati menit yang 'dialokasikan".


     Harian tertua Bahrain, "Gulf Daily News" (GDN) menyebut, kekalahan Bahrain di "matchday" ke-8 atas Indonesia. Sebagai hal yang memilukan, sekaligus menutup peluang Bahrain untuk bersaing merebut dua besar Group C Asia.
     Timnas Indonesia yang terjungkal 1-5 dari Australia di "matchday" ke-7, menemukan kembali "chemistry"nya.  


    Memainkan "the winning team", plus 'striker' Ole Romeny dan gelandang Joey Pelupessy. Anak-anak Garuda kembali 'cantik' dan "berbedak", seperti saat mengalahkan Arab Saudi (2-0) di GBK ('matchday-6).


    Kembalinya Ragnar Oratmangoen, Rizki Ridho, Justin Hubner di lini pertahanan. Serta hidupnya lini tengah oleh Joey Pelupessy dan Thom Haye, menjadikan Ole Romeny dan Marselino di garis serang, hidup.


     Sayang, setidaknya tiga peluang matang mencipta gol, gagal. Tendangan bebas Thom Haye , Marselino yang mestinya mengumpan ke Romeny, dan Eliano Reijnder terlalu tinggi menendang bola. Tapi, sudahlah!


     Marselino yang  bebas di depan gawang Ebrahim Lutfalla. Tahu posisinya, agak terdeviasi (tidak pas). Sementara, Romeny berdiri vertikal lurus ke penjaga gawang lebih "nyaman"

menceplos bola. Skema ini, seharusnya!
     Mungkin ini yang harus diperbaiki oleh 'coach' Patrick Kluivert dan Alex Pastoor di "matchday" ke-9 melawan China, GBK (5 Juni).


    Menyoroti 'case' Marselino, sangat penting. Karena pertandingan versus anak asuhan 'coach'  Branko Ivankovic, adalah  'finale' sesungguhnya, untuk memastikan Indonesia lolos ke putaran ke-4.


      Kemenangan atas China, akan mengantisipasi kemungkinan terburuk Arab Saudi "main mata" dengan Bahrain. Atau insiden wasit 'ala' Al Kaf terulang lagi. 


     Arab Saudi yang sudah mengantongi 10 poin, seandainya Indonesia kalah melawan Zhang Yunning-Xie Wenneng dkk. Akan melenggangkan Arab Saudi "menolong" Bahrain (sesama negara Teluk tergabung dalam GCC).


     Setelahnya Bahrain tinggal mencari draw melawan China di "matchday" pamungkas (10/terakhir).


      Karenanya, apa pun! Dalam dua bulan ini. Timnas Indonesia harus lebih dini bersiap diri. Bila perlu, lakukan satu kali ujicoba dengan timnas Asia Timur (di luar: China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara). Ada Taiwan, atau Mongolia.


      Kepentingannya adalah, memperkuat dan men-"daging"-kan timnas yang baru kedatangan empat punggawa baru: Ole Romeny, Joey Pelupessy, Dean James, dan Emiliano Audero.


       Kekalahan 1-5 versus Australia, dengan "kekayaan" material ini. Tentu tidak seharusnya. Lebih karena faktor non-teknis (belum padu). Itu adalah pelajaran!


      Selamat untuk Timnas Indonesia!  Namun, ini belum selesai!***(Sabpri Piliang)..