GoTo Financial Luncurkan Buku Pintar Finansial untuk UMKM
KABARINDO, JAKARTA – Platform GoTo Financial, meluncurkan e-book berjudul Buku Pintar Finansial: Pengelolaan Keuangan untuk UMKM guna melengkapi solusi finansial dan bisnis yang diberikan kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Buku tersebut merupakan hasil kolaborasi antara GoTo Financial melalui FinanSiap dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk diketahui, FinanSiap merupakan wadah edukasi keuangan yang holistis dan dirancang untuk masyarakat.
Platform edukasi ini diciptakan agar masyarakat dapat semakin tangguh dalam mengatur keuangan di masa pandemi Covid-19.
Lewat FinanSiap, masyarakat diharapkan punya bekal pemahaman finansial yang kuat di tengah peningkatan keuangan digital. Senior Vice President Public Policy and Government GoTo Finansial Anita Sukarman mengatakan, sebagai platform yang menaungi jutaan mitra usaha, mulai dari usaha kecil hingga enterprise, GoTo Financial ingin terus mendampingi mitra dan bangkit bersama.
“(Peluncuran e-book) merupakan wujud komitmen kami dalam mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan bagi para pelaku UMKM di Indonesia,” ujar Anita dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2022). Harapan yang sama juga diutarakan anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara.
Menurutnya, e-book tersebut merupakan sumber informasi penting bagi para pelaku UMKM agar menjadi lebih pandai mengelola keuangan, bertransformasi digital, mengakses sumber permodalan, dan menghitung laporan perpajakan.
Peran penting literasi dan inklusi keuangan Seperti diketahui, banyak pelaku UMKM merasakan dampak akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, tidak sedikit pula UMKM yang berhasil bangkit dan mempertahankan usahanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan bahwa dari hasil survei Mandiri Institute terhadap pelaku UMKM pada kuartal II 2021, sebanyak 85 persen responden menyebut kondisi usahanya mulai berjalan normal.
“Ini artinya masyarakat Indonesia, terutama pelaku UMKM, telah keluar dari zona nyaman dan beradaptasi untuk bertahan,” ujar Teten.
Meski demikian, tak bisa dimungkiri bahwa pelaku UMKM tetap harus memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang baik agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Ini mengingat indeks literasi keuangan di Indonesia masih kecil.
Sebagaimana hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2019, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia hanya sebesar 38,03 persen. Sementara, indeks inklusi keuangan mencapai 76,19 persen. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan.
Padahal, literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan individu, memberi perlindungan konsumen, serta menggenjot inklusi keuangan.
Karena itu, Anita berharap, Buku Pintar Finansial: Pengelolaan Keuangan untuk UMKM mampu memberikan panduan dasar dalam mengelola keuangan bagi pelaku UMKM guna memperlancar usaha yang dijalankan.
Adapun buku elektronik tersebut terbagi menjadi empat bab. Keempat bab ini disusun guna meningkatkan keingintahuan dan semangat belajar pelaku UMKM dalam mengelola keuangan yang baik.
Selain itu, materi buku juga dibuat untuk menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan layanan digital pada ekosistem GoTo Financial.
Comments ( 0 )