Harga Emas Mencapai Nilai Tertinggi Dalam 2 Bulan

Harga Emas Mencapai Nilai Tertinggi Dalam 2 Bulan
Harga Emas Mencapai Nilai Tertinggi Dalam 2 Bulan

KABARINDO,JAKARTA-Harga emas kembali menguat pada perdagangan pagi ini dan berada di level tertinggi dalam dua bulan. Seperti dikutip CNBC Indonesia, pada Selasa (9/11) pukul 07.33 WIB harga emas spot berada di US$ 1.824,36/troy ons, naik tipis 0,01% dibanding posisi kemarin.

Harga emas mampu mencapai level tertinggi selama dua bulan ditopang sikap The Fed yang memberi ruang lebih lebar untuk inflasi bergerak lebih tinggi dalam menentukan momentum menaikkan suku bunga.

Sejak pernyataan The Fed yang lebih dovish mengenai kebijakan suku bunga, dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS (Treasury)kompak melemah yang jadi penyokong penguatan emas. Dolar AS pagi ini terpantau melemah 0,28% dibandingkan posisi kemarin. 

Sementara itu, yield surat utang pemerintah AS (Treasury) melemah 0,60% dibandingkan posisi kemarin pada Selasa (9/11/2021) pada awal perdagangan pagi ini menjadi 1,49%.

Angka inflasi untuk bulan Oktober yang akan dirilis Kamis (11/11/2021) diperkirakan akan bertumbuh 5,8% dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy), naik dari bulan September 5,4% yoy. Inflasi yang semakin panas diyakini akan jadi ujian besar dari sikap The Fed yang enggan segera menaikkan tingkat suku bunga.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 0% hingga 0,25%. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada hari Rabu (3/11/2021) bahwa masih belum tepat untuk kenaikan suku bunga lebih cepat.

"(Kami) tidak berpikir ini saat yang tepat untuk menaikkan suku bunga karena kami ingin melihat pasar tenaga kerja pulih lebih jauh. (Kami) memiliki alasan yang sangat baik untuk berpikir bahwa itu akan terjadi ketika varian Delta menurun," kata Powell, Rabu (3/11/2021).

Investor tampak masih percaya bahwa The Fed masih akan berpegang teguh pada pendiriannya walaupun inflasi terus naik menguntungkan emas sebagai instrumen lindung nilai saat ini.

Analis IG Markets, Kyle Rodda memperkirakan bahwa, "data inflasi harus jauh di atas ekspektasi untuk segala jenis sentakan kembali ke ketakutan akan suku bunga yang lebih tinggi."

Secara teknikal, harga emas masih akan diuji resisten kuat di angka US$ 1.835 troy ons. Resisten tersebut sudah diuji selama tiga kali sepanjang 2021.

Mengutip Kitco News, Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan "emas masih perlu mendorong (naik)di atas US$1.835/troy ons sebelum pasar melihat arus masuk modal baru."

"(Angka) US$1.835/troy ons mewakili titik resistensi yang signifikan dalam tren turun saat ini dari tertinggi Agustus 2020. Emas telah menguji level ini tiga kali musim panas ini," tambahnya.

Hansen mengatakan bahwa perlu ada lebih banyak volatilitas di pasar saham untuk mendorong emas lebih tinggi. Dia menjelaskan bahwa tidak ada yang tertarik untuk memegang aset safe-haven ketika pasar saham terus mencapai rekor tertinggi setiap hari.

Jadi dalam jangka pendek inflasi jadi sentimen baik untuk emas dalam jangka pendek. Akan tetapi untuk kenaikan lebih jauh, emas harus mampu melewati resisten kuat di level US$ 1.835/troy ons.