IBL Perkuat Fondasi Perwasitan: 47 Wasit Ikuti Program Pengembangan Menuju Musim 2026

IBL Perkuat Fondasi Perwasitan: 47 Wasit Ikuti Program Pengembangan Menuju Musim 2026

KABARINDO, JAKARTA – Indonesian Basketball League (IBL) kembali menggelar IBL Referee Development Program untuk kedua kalinya, berlangsung pada 24–27 November 2025 di Jakarta. Program ini menjadi langkah strategis liga dalam meningkatkan kualitas perwasitan jelang bergulirnya musim IBL 2026 pada 10 Januari mendatang.

Program empat hari ini dirancang untuk memperkuat kemampuan teknis, wawasan permainan modern, serta ketepatan pengambilan keputusan para wasit yang bertugas di level profesional. Tahun ini, IBL menghadirkan dua instruktur utama: mantan bintang Satria Muda sekaligus pelatih profesional, Octaviarro Romely Tamtelahitu (Ocky Tamtelahitu), dan John Rearden, FIBA Global Referee Instructor yang juga National Referee Instructor Australia.

Keduanya terlibat penuh dalam penyusunan kurikulum, pelatihan fisik, penguatan pemahaman permainan, hingga evaluasi menyeluruh untuk memastikan peningkatan kompetensi berjalan efektif.

 

Komitmen Tingkatkan Standar Perwasitan

John Rearden menyampaikan bahwa keterlibatannya merupakan bagian dari komitmen IBL untuk berinvestasi pada sistem perwasitan jangka panjang. Menurutnya, wasit menjadi aspek yang paling krusial untuk ditingkatkan demi menjaga kualitas kompetisi.

“IBL ingin memastikan standar wasit naik dari tahun ke tahun. Kami berdiskusi selama beberapa bulan untuk merancang program yang tepat, memperkuat sistem, dan meningkatkan kualitas perwasitan,” ujar John.

Ia menegaskan bahwa tugasnya bukan hanya memberi pelatihan, tetapi juga mendukung manajemen IBL dalam menyiapkan kurikulum, edukasi, hingga pembinaan berkelanjutan sepanjang musim.
Menurutnya, seluruh pihak sepakat bahwa kualitas wasit harus menembus level yang lebih tinggi.

“Standarnya sudah baik, tapi masih ada ruang perbaikan. Liga ini berat, para pemain berkualitas, dan tuntutan terhadap wasit sangat tinggi. Kami ingin memastikan pertandingan berlangsung dalam kualitas terbaik,” tegasnya.

 

Basket Indonesia Maju, Wasit Harus Mengikuti

Ocky Tamtelahitu menambahkan bahwa peningkatan kualitas wasit menjadi keharusan seiring pesatnya perkembangan basket Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

“Basket kita berkembang luar biasa. Wasit harus bergerak cepat mengikuti perkembangan dunia. Fondasinya ada pada pemahaman basket modern, baik ofensif maupun defensif, serta kemampuan mengantisipasi permainan,” kata Ocky.

Ia menyebut materi tahun ini disusun lebih komprehensif: dari teknis permainan, manajemen emosi, komunikasi, sampai memahami detail situasi pertandingan. Kehadiran John Rearden pun dinilai memberi nilai tambah besar bagi pembinaan wasit Indonesia.

 

Materi Pelatihan Lebih Komprehensif

Program berlangsung intensif dengan fokus berbeda setiap harinya:

  • Hari pertama: pembukaan, penyampaian ekspektasi performa wasit untuk musim 2026, penguatan decision making, dan sesi growth mindset.
  • Hari kedua: yo-yo test sebagai standar fisik wasit profesional—seluruh peserta dinyatakan lolos—dilanjutkan simulasi transition officiating atau three-person officiating, serta kelas kontrol pertandingan bersama John.
  • Hari ketiga: kelas membaca situasi permainan oleh Ocky, analisis skenario, penempatan posisi ideal, serta teori IRS dan IOT.
  • Hari keempat: ujian peraturan basket dan sesi rangkuman sebelum penutupan.

 

Diikuti 47 Peserta, Peran Referee Coach Diperkuat

Tahun ini, IBL menghadirkan pendekatan berbeda dibanding edisi sebelumnya yang mendatangkan instruktur dari Kuwait. Kehadiran John Rearden yang berpengalaman sebagai referee manager WNBL Australia memberikan dimensi baru dalam pelatihan.

Sebanyak 47 peserta mengikuti program ini, terdiri dari 40 wasit aktif dan 7 referee coach. Istilah referee coach kini menggantikan sebutan asesor, dengan peran yang lebih interaktif: memberikan penilaian sekaligus pendampingan dua arah agar peningkatan kualitas wasit lebih terukur.

IBL berharap program pengembangan ini mampu meningkatkan konsistensi perwasitan, meminimalkan kesalahan, serta memastikan setiap pertandingan musim mendatang tersaji dengan lebih adil, berkualitas, dan kompetitif  yang akan dimulai pada 10 Januari 2026