Ibu Negara Prancis Tanggapi dengan Serius Tuduhan Transgender

Ibu Negara Prancis Tanggapi dengan Serius Tuduhan Transgender

KABARINDO, PARIS – Ibu negara Prancis, Brigitte Macron, telah mengajukan gugatan hukum terhadap dua wanita yang mengklaim bahwa dirinya seorang transeksual dan terlahir laki-laki, kata seorang sumber hukum kepada AFP, Jumat (18/2).

Klaim kedua perempuan itu telah memicu gelombang rumor di internet selama berminggu-minggu menjelang kampanye pemilihan ulang suaminya. 

Brigitte, yang sebelum menikah bernama Brigitte Trogneux, digosipkan sebagai seorang wanita trans yang bernama Jean-Michel saat lahir oleh seorang perempuan yang mengaku dirinya seorang cenayang dan seorang perempuan jurnalis independen.

Mereka memposting rumor bersama dengan menggunakan foto ibu negara Prancis dan keluarganya di YouTube pada bulan Desember 2021.

Tagar #JeanMichelTrogneux sempat melonjak di Twitter dan media sosial lainnya.

Keluarga Ikut Menggugat

Sidang pertama dalam kasus tersebut telah ditetapkan pada 15 Juni di Paris atas klaim pelanggaran privasi dan hak-hak pribadi yang mendasar, dan penggunaan gambarnya secara ilegal.

Seorang pengacara Brigitte Macron menolak mengomentari gugatan yang pertama kali dilaporkan oleh televisi M6, yang mengatakan gugatan itu diajukan bersama oleh tiga anak Brigitte Macron dari pernikahan sebelumnya serta saudara laki-lakinya.

Hubungan Presiden Emmanuel Macron dengan istrinya yang 24 tahun lebih tua darinya kerap menjadi sumber perhatian media di Prancis dan luar negeri.

Di tahun 1993, Brigitte, yang berusia 40 tahun, pertama kali bertemu Macron yang saat itu berusia 15 tahun di La Providence High School.

Dia adalah seorang guru drama, sementara Macron adalah seorang siswa dan teman sekelas putrinya Laurence. Brigitte menceraikan ayah Laurence, Auzière, pada Januari 2006 dan menikahi Macron pada Oktober 2007.

Selama kampanye presiden 2017, Emmanuel Macron juga pernah diisukan, dan segera dibantah, sebagai homoseksual.

***(Sumber: AFP, The Sun; Foto: New York Post)