Jelang KTT G20 di Bali, Beton Dikurangi Diganti Bambu untuk Pembangunan
KABARINDO, DENPASAR - Untuk pembangunan, bahan beton akan dikurangi dan memaksimalkan bamu dalam pembangunan di Bali jelang KTT G20.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahanan Rakyat (PUPR), John Wempi Wetipo.
Memang, di Bali kini sedang banyak pembangunan dan peningkatan infrastruktur jelang KTT G20 di Bali tahun ini.
KemenPUPR menganggarkan dana Rp505,9 miliar untuk gelaran KTT G20 tersebut.
Pemaksimalan bambu dan mengurangi beton digunakan untuk menjaga alam di sana.
"Agar tidak merusak mangrove, akan mengoptimalkan penggunaan bambu, kayu dan unsur alami dan mengurangi berbahan beton dalam pembangunan, terutama untuk acara internasional di Bali," kata John.
Alokasi Dana
Pembangunan di sana dimulai apda awal Januari 2022 lalu, dan target rampung pada September 2022.
Pada bulan Oktober, tempat tersebut sudah bisa jadi showcase untuk hutan mangrove.
Dana yang ada dibagi untuk pembangunan atau perbaikan berbagai sarana.
Di antaranya ada perbaikan dan preservasi Jalan dan Jembatan Simpang Pesanggaran - Nusa Dua, Jimbaran - Uluwatu dan Penataan Lanskap bundaran, pedestrian, dan median ruas jalan Bandara Ngurah Rai – Venue, serta peningkatan jalan Simpang Siligita – Kempinski.
Selain itu juga untuk penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua, dan pembangunan Embung Sanur.
"Untuk kegiatan penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah rai yang berada di kawasan Waduk Muara Nusa Dua ini meliputi pembangunan gerbang masuk, area drop off, menara pandang, pejalan kaki, area penyamaian dan area parkir sekitar waduk," kata John.
“Ada tugas teman-teman balai sumber daya air, Balai Cipta Karya dan Balai Bina Marga. Kami bersinergi bekerja untuk menuntaskan sebelum momentum G20."
Sumber: Antara
Foto: Antara
Comments ( 0 )