Kerajaan Arab Saudi Hadirkan Aplikasi Nusuk untuk Proses Pendaftaran Umroh, Ini Kelebihan dan Keunggulannya!

Kerajaan Arab Saudi Hadirkan Aplikasi Nusuk untuk Proses Pendaftaran  Umroh, Ini Kelebihan dan Keunggulannya!

KABARINDO, JAKARTA - Negara Kerajaan Arab Saudi, sebagai tuan rumah ibadah haji dan umrah, semakin memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan proses pendaftaran dan pelaksanaan ibadah umrah. Melalui platform digital bernama Nusuk, pemerintah Arab Saudi menawarkan berbagai paket umrah yang dapat diakses oleh jemaah dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Dilansir dari Inilah.com,  Platform Nusuk yang tersedia dengan bahasa Indonesia menyediakan kurang lebih 23 paket umrah dari berbagai provider, dengan harga mulai dari 750 riyal atau sekitar Rp2,9 juta per orang hingga 6.500 riyal atau sekitar Rp26,2 juta. Paket termurah, yang ditawarkan oleh operator Bright for Umrah, di luar tiket pesawat tetapi sudah meliputi visa, menginap di hotel selama lima malam, dan akomodasi lainnya. Sementara paket termahal dari Basma Emaar Group menawarkan layanan transportasi VIP dan kamar hotel 

Dikutip dari situs Nusuk.sa/id, dijelaskan bahwa Nusuk merupakan platform perencanaan, pemesanan, dan pengalaman resmi Kerajaan Arab Saudi untuk membuat rencana perjalanan haji atau umrah ke Mekkah, Madinah, dan sekitarnya.

Digitalisasi umrah oleh Arab Saudi melalui platform Nusuk tersebut telah menarik perhatian, termasuk Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. Menurutnya, inovasi ini bisa membawa dampak signifikan terhadap industri travel umrah di Indonesia.

Anwar Abbas menekankan bahwa kemudahan pemesanan umrah melalui aplikasi Nusuk akan meningkatkan tingkat persaingan di antara agen travel umrah. “Hal ini tentu jelas akan membuat tingkat persaingan di antara agen travel umrah akan semakin tajam dan ketat,” ujarnya saat dihubungi inilah.com, Senin (28/8/2023).

Lebih lanjut, Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi tersebut memprediksi bahwa digitalisasi ini bisa berdampak besar terhadap usaha-usaha travel dalam negeri. “Pendapatan mereka akan berkurang bahkan tidak mustahil akan terjadi PHK besar-besaran di kalangan dunia travel umrah dalam negeri,” tambahnya.

Mengingat potensi dampak negatif ini, Buya Abbas mengajak pemerintah dan pelaku usaha travel umrah di Indonesia untuk berkoordinasi. “Kita mengharapkan pihak pemerintah dan dunia usaha travel umrah di tanah air bagi melakukan koordinasi dan langkah-langkah yang tepat agar sesuatu yang tidak kita inginkan tersebut tidak terjadi,” tuturnya.

Digitalisasi ini membawa peluang dan tantangan. Salah satu peluang adalah efisiensi dan kemudahan akses bagi jemaah. Namun, tantangan yang muncul adalah bagaimana memastikan bahwa semua jemaah, termasuk mereka yang kurang melek teknologi, tetap bisa mengakses layanan ini.

Layanan digital Nusuk dari Arab Saudi adalah langkah maju dalam memodernisasi dan memudahkan proses ibadah umrah. Ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memperbaiki dan mempermudah ibadah yang telah dilakukan selama berabad-abad. Namun, perlu ada upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa layanan ini dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat.

Dengan adanya platform ini, jemaah juga memiliki lebih banyak pilihan dan fleksibilitas, termasuk mendaftar kunjungan ke Raudhah secara mandiri. Ini adalah sebuah revolusi digital dalam dunia ibadah umrah yang patut disambut baik, sepanjang dijalankan dengan integritas dan akurasi yang tinggi.