Ketum Perbasi Budisatrio Menekan tidak Ada Ruang Kekerasan dan Bullying di Bola Basket!

Ketum Perbasi Budisatrio Menekan tidak Ada Ruang Kekerasan dan Bullying  di Bola Basket!

KABARINDO, JAKARTA -  Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menjatuhkan sanksi larangan bermain selama dua tahun kepada RCH, siswa SMP Cibinong yang memukul siswa SMP Kota Bogor berinisial AM dalam pertandingan bola basket antarsekolah di Bogor.  

RCH dilarang berpartisipasi di seluruh pertandingan bola basket resmi di Indonesia.

 “Kami memutuskan untuk memberikan sanksi larangan bermain basket selama dua tahun di seluruh wilayah Indonesia, bukan cuma di Bogor,” ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Perbasi Budisatrio Djiwandono dalam konferensi pers di Gedung Indonesia Arena, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2025).

Sanksi ini lebih berat dari rekomendasi awal Perbasi Kota Bogor, yang mengusulkan larangan bermain selama satu tahun hanya untuk pertandingan di Kota Bogor.

Budisatrio menegaskan, keputusan ini diambil setelah Perbasi melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden tersebut.  

“Setelah Perbasi turun dan melihat secara keseluruhan berdasarkan temuan juga, secara keseluruhan sebetulnya pertandingan dijalankan dengan wasit-wasit, dijalankan tugas dan fungsinya cukup baik,” kata dia. 

Ia juga berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pemain, pelatih, maupun penyelenggara kompetisi. 

“Tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga bola basket, tidak ada ruang untuk bullying,” ujarnya. 

Budisatrio menambahkan, siswa yang ingin melakukan tindakan fisik dalam olahraga tidak seharusnya mengikuti basket.  

“Kalau mau sikut-sikutan, mau tonjok-tonjokan, silakan olahraganya bukan olahraga basket. Ada Mixed Martial Arts (MMA),” pungkasnya.

 Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi pemukulan terhadap seorang siswa saat turnamen pertandingan bola basket antarsekolah di Kota Bogor, Jawa Barat.

 “Setelah Perbasi turun dan melihat secara keseluruhan berdasarkan temuan juga, secara keseluruhan sebetulnya pertandingan dijalankan dengan wasit-wasit, dijalankan tugas dan fungsinya cukup baik,” kata dia. Baca juga: PDI-P Bakal Advokasi Kasus Gamma, Korban Penembakan Polisi di Semarang Ia juga berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, baik pemain, pelatih, maupun penyelenggara kompetisi. 

“Tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga bola basket, tidak ada ruang untuk bullying,” ujarnya. 

Dalam video tersebut, mulanya berlangsung pertandingan bola basket antara salah satu SMP di Cibinong dengan salah satu SMP di Kota Bogor. 

Kemudian, salah satu pemain SMP di Cibinong tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap pemain dari SMP di Kota Bogor yang tengah fokus bermain basket. 

Peristiwa itu terekam kamera video hingga viral di media sosial. Dalam video terlihat korban dipukul di bagian kepala hingga kesakitan. Setelah itu, terjadi keributan yang melibatkan penonton dari kedua SMP tersebut sehingga pertandingan basket dihentikan.