Launching SMK Gratis untuk Keluarga Miskin, Ganjar: Anggarannya Tidak Mahal dan Lebih Sistematis untuk Hapus Kemiskinan
KABARINDO, WONOGIRI - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, kembali melaunching program unggulannya bersama Mahfud MD untuk memberantas kemiskinan struktural di tingkat nasional. Kali ini, Ganjar meluncurkan program 'SMK Gratis Langsung Kerja untuk Keluarga Miskin' di Lapangan Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Jumat (29/12/2023).
Program tersebut digagas setelah melihat keberhasilan program sekolah gratis SMKN Jateng, yang dibuat Ganjar saat menjabat Gubernur Jawa Tengah di periode pertama kepemimpinannya tahun 2014.
SMKN Jateng telah meluluskan sebanyak 1.837 siswa. Dari jumlah lulusan tersebut, sekitar 80 persen di antaranya langsung terserap di dunia kerja dan perguruan tinggi, baik di tingkat nasional maupun luar negeri.
Berdasarkan hal itu, Ganjar menyampaikan keseriusannya untuk menasionalkan SMKN Jateng jika terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029.
"Setelah kita melihat praktik yang sudah berjalan untuk SMKN Jateng untuk keluarga miskin dan mereka langsung bisa kerja, maka Ganjar-Mahfud berkeinginan ini untuk dijadikan program kita kembangkan secara nasional," ujar Ganjar di lokasi.
Untuk melaksanakan program tersebut, Ganjar mengatakan minimal di setiap kabupaten dan kota bakal didirikan satu SMK Gratis. Sekolah tersebut bakal mengutamakan anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.
Ganjar menyebutkan, pemerintah sebagai pemangku kepentingan akan menjembatani pihak sekolah dengan perusahaan untuk meneken kerja sama. Diharapkan program itu akan membuka kesempatan bagi anak dari keluarga miskin untuk sekolah dan mendapatkan hak kesetaraan pendidikan.
Sejalan dengan itu, program Ganjar-Mahfud itu juga diproyeksikan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sehingga bangsa Indonesia bisa lebih siap dan matang menuju Indonesia Emas 2045.
"Ini menjadi prioritas pertama karena kebutuhan anak-anak kita hari ini kalau kita tanya juga pekerjaan, kalau kita bisa desain dari awal pendidikannya, bisa langsung ketemu industrinya, dibridging pemerintah, maka ini bukan cerita mustahil karena sudah kami praktikkan," jelas Ganjar.
"Maka ini akan jadi program yang secara sistematis bisa menuntaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan kualitas SDM kita," sambung Ganjar.
Sementara itu sebagai langkah awalnya, Ganjar menyebutkan akan menggunakan skala prioritas dengan mengutamakan pembangunan SMK Gratis di daerah terpencil atau remote area yang infrastruktur pendidikannya masih sedikit.
Dari sana, Ganjar mendorong pengentasan kemiskinan secara struktural yang dimulai dari tingkat keluarga, sehingga secara nasional angka kemiskinan bakal ikut menurun.
"Kalau nanti kita akan bergerak dengan skala prioritas, mungkin lulusan SMP, tsanawiyah banyak, kita bisa berikan tempat itu jauh lebih banyak, apalagi di remote area. Ketika kami berjalan ke tempat-tempat yang jauh lebih terpencil dan infrastrukturnya kurang, rasanya itu penting untuk kita jadikan prioritas," ucap Ganjar.
Adapun untuk anggarannya, Ganjar menyampaikan pihaknya telah menghitung rencana alokasinya. Menurut Ganjar, anggarannya tidak terlalu mahal dan jauh lebih sistematis, sekaligus efektif untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia.
“Kita pernah menghitung anggarannya Rp50 triliunan saja. Jadi tidak terlalu mahal, jadi itu jauh lebih bisa (mengentaskan kemiskinan) sistematis,” sebut Ganjar.
Pada kesempatan launching tersebut, Ganjar juga membantu satu anak dari keluarga miskin bernama Obit. Dia tinggal bersama neneknya, Sagiyem dan adiknya.
Sagiyem sehari-hari hanya bertani. Dia sangat ingin Obit bisa melanjutkan pendidikan hingga tuntas namun terkendala mahalnya biaya pendidikan.
Sagiyem dan Obit pun sangat senang dengan adanya program SMK Gratis dari Ganjar-Mahfud yang bisa mewujudkan mimpi anak-anak dari keluarga miskin lainnya, yang ingin mengenyam bangku pendidikan hingga selesai.
Comments ( 0 )