Mengenal Beberapa Istilah Khas dalam Tes Pramusim MotoGP

Mengenal Beberapa Istilah Khas dalam Tes Pramusim MotoGP

KABARINDO, LOMBOK - Tes pramusim kedua dimulai di Pertamina Mandalika Circuit sampai hari Minggu. Semua tim dan pebalap MotoGP telah hadir dan akan melanjutkan program dan persiapan setelah tes serupa mereka lakukan di Sepang, Malaysia.

 

Sebelum menerka siapa yang akan menjadi tercepat per hari dan atau selama tiga hari secara keseluruhan, menarik disimak beberapa istilah khas yang muncul saat tes pramusim di kelas utama balap roda dua dunia ini.

 

Yang pertama adalah time attack. Ini adalah istilah untuk menguji kecepatan motor dalam kondisi maksimal: bahan bakar sedikit, ban paling lunak dan baru, setelan motor paling “cepat” jumlah lap sedikit, dan lintasan kering. Time attack sama dengan simulasi kualifikasi, yang bertujuan mencari kecepatan prima motor dan sekaligus membandingkannya dengan tim lain.

 

Fabio Quartararo mengaku tak sempat melakukan time attack saat di Sepang.

 

“Saya sudah siapkan diri untuk time attack tapi hujan turun, jadi batal,” ucapnya.

Tentu, kita berharap banyak kecepatan maksimal sang juara dunia dengan Yamaha M1 terbarunya akan tersaji di Mandalika. Run. Ada beberapa istilah yang biasa diucapkan para pebalap terkait kata run ini. Pertama, run itu sendiri. Lalu ada single run, dan ada juga long run atau race run.

 

Untuk run, ini adalah istilah untuk momen di mana pebalap menjalankan program tertentu dari keluar pit hingga masuk pit lagi. Jumlahnya bisa 5, 6, atau 8 lap, tergantung kebutuhan misalnya untuk menguji ban, suku cadang, aerodinamika, rem, dan sebagainya.

 

Kemudian single run. Istilah ini sama halnya dengan simulasi kualifikasi, alias melakukan time attack. Sementara long run adalah istilah untuk menguji motor dalam kondisi lomba. Yang paling kentara adalah jumlah lap yang banyak dalam sekali jalan. Biasanya lebih dari 10 lap, bisa sampai 15, 20, atau bahkan lebih dari 20 lap.

 

Saat ini belum ada kepastian berapa lap durasi lomba MotoGP di Mandalika nanti. Mengacu pada regulasi, di mana jarak lomba ada pada kisaran 110 kilometer hingga 120 kilometer, durasi bisa 26 atau 27 lap. Dari kalkulasi ini bisa jadi ada pebalap yang melakukan long run selama 25 hingga 27 lap pada tes nanti.

 

Saat long run itu bahan bakar terisi banyak, ban yang digunakan juga yang bisa bertahan lama, dan tak lupa setelan motor adalah untuk mencari lap time yang konsisten. Istilah  yang juga kerap terlontar adalah performance dan pace. Performance kerap mengikuti hasil single run atau time attack, sementara pace datang setelah long run.

 

Terkadang pace juga terungkap saat mengutarakan kecepatan murni motor alias hasil time attack. Terakhir, para pebalap juga kerap mengucapkan kata push. Ini merujuk pada usaha mereka untuk berusaha lebih kencang dari usaha sebelumnya, bisa dalam run yang sama atau dalam run berbeda.