Mengenang Dua Tahun Wafatnya Dokter Li Wenliang, Dokter Mata yang Pertama Mengungkap Pandemi Covid

Mengenang Dua Tahun Wafatnya Dokter Li Wenliang, Dokter Mata yang Pertama Mengungkap Pandemi Covid

KABARINDO, JAKARTA- Li Wenliang seorang dokter mata berasal dari Wuhan. Dunia memperingati dua tahun kepergiannya, Senin (7/2). Ia dikenang sebagai orang pertama yang menyebarkan informasi soal corona, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
The New York Times melaporkan, warganet mengenang kepergian Li dengan membanjiri unggahan terakhir sang dokter di jejaring sosial China, Weibo.
Di unggahan terakhir itu, Li mengumumkan bahwa ia positif Covid-19. Beberapa warga meminta Li beristirahat dengan tenang dan tak mengkhawatirkan pandemi di China.

Banyak dari mereka juga berterima kasih atas keberanian Li untuk berbicara jujur mengenai kemunculan corona di bawah bayang-bayang pengawasan ketat pemerintah China.
Warganet juga membagikan ucapan Li dalam wawancara bersama media China sebelum kematiannya yang berbunyi, "Masyarakat yang sehat harus memiliki lebih dari satu suara."
Li dianggap sebagai sosok yang berani karena mengungkap kemunculan virus corona sehingga dunia dapat bersiap sebelum pandemi Covid-19 melanda. Ia membongkar kemunculan virus itu pada Desember 2019.

Saat itu, Li mengunggah kabar terkait tujuh pasiennya yang didiagnosis penyakit mirip SARS dan harus dikarantina di rumah sakit Wuhan. Ketujuh pasien ini sempat mengunjungi pasar makanan laut di kota itu.

Li menyampaikan informasi ini di grup alumni sekolah medisnya di aplikasi pesan China, WeChat. Tak lama setelah ia mengunggah informasi ini, Li dituduh menyebar desas-desus oleh kepolisian Wuhan.
Meski informasi yang disampaikan Li benar, pejabat di kota itu meremehkan penyebaran virus dan risikonya bagi publik. Kepolisian kemudian menahan Li.

Ia diminta menandatangani surat peringatan berisi tuduhan dirinya telah "menyebarkan desas-desus secara daring" dan "mengganggu ketertiban sosial." Li kemudian terpapar virus corona dan masuk rumah sakit pada 12 Januari 2020. Ia lantas dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Februari 2020. Walau sempat berjuang melawan Covid-19, nyawa Li tak terselamatkan.

Kini, virus corona menyebar di seluruh dunia dan terus berkembang dengan beberapa varian, seperti Delta dan Omicron.
Berdasarkan data yang dihimpun Worldometers, virus corona telah menginfeksi total 398.240.582 orang sejak pertama kali muncul. Sebanyak 5.769.241 orang meninggal dunia akibat virus ini.

Meski vaksin Covid-19 dan metode pengobatan semakin banyak, pandemi tak kunjung usai. Dunia terus terjebak pembatasan sosial demi meredam pandemi. Akibatnya, perekonomian negara-negara terpukul.

 

Sumber: CNNIndonesia

Foto:iliustrasi www.med4.care