Menghitung Hari Jelang Ramadan "Marhaban Ya Ramadan"

Menghitung Hari Jelang Ramadan "Marhaban Ya Ramadan"

Oleh: Munadjat Mubarak 

KABARINDO, MAKASSAR - Setiap tahun Ramadan pasti datang, seiring dengan itu yang dikunjungipun pasti ada pendatang baru, namun masih ada juga wajah lama, dan ada pula yang sudah pergi; Maksudnya adalah bahwa dalam masa setahun yakni *dari ramadhan ke ramadhan,* ada yang memang baru lahir, ada pula yang berusia panjang, dan ada juga yang sudah berpulang;

Karena itu patutlah kita bersyukur kepada *Allah Swt* karena kita masih diberi waktu untuk bertemu dengan ramadhan, *Alhamdulillah;*

*Marhaban YA Ramadaan,* selamat datang bulan Ramadan yang penuh rahmat, *ahlan wasahlan ya syahrul mubarak,* bulan penuh keberkahan yang didalamnya sarat dengan amalan ibadah yang nilai pahalanya berlipat-lipat ganda;

Perintah *shaum* terabadikan dalam Al Qur'an surah Al Baqarah (QS 2:183-187), yang pada intinya diawal ayat menyebutkan, bahwa diserukannya kepada seluruh insan yang *beriman* untuk melaksanakan *shaum* atau puasa dibulan *ramadhan* agar memperoleh derajat *ketaqwaan* sebagai insan paripurna didunia dan terlebih diakhirat, yang mana ketika memasuki *surgaNya* kelak akan melewati gerbang khusus, spesial dan istimewa bernama *Ar rayyan;*

Ya selain *shaum* (puasa) itu sendiri sebagai kewajiban setiap muslim, juga ada syi'ar *sholat tarawih,* boleh memperbanyak *zakat, infaq, sadaqah (zis),* dapat meningkatkan frekuensi *dzikir dan do'a,*  serta intensnya sholat malam *qiyamullail* utamanya disepuluh malam terakhir, belum lagi *tadarrus dan tadabbur Al Qur'an,* dimana pada bulan ramadhanlah turunnya wahyu pertama dan sebagian firman-firman *Allah* berikutnya;

Selain itu, nampak semarak pula dengan giatnya sebagian ummat melakukan *i'tikaf* dimesjid, musholla dan surau; dan yang lebih istimewa lagi adalah dinanti-nantikannya suatu malam mulia yang nilai pahalanya lebih baik dari 1000 bulan (lebih besar dari 83 tahun 4 bulan), yaitu malam *lailatul qadr;*

Kembali kearti dan makna *marhaban*, dapat disebutkan sebagai keluasan nikmat, kelapangan dada dengan penuh rasa sukacita, dan berhati ichlas menyambutnya:
Sementara makna lain dari pada *ramadhan* adalah panas, membakar, dan menghanguskan;

Dalam pemaknaan ini boleh dikata bahwa kita hendaknya menyambut bulan ramadhan dengan *sukacita,* penuh rasa *kegembiraan dan kebahagiaan,* karena yang datangpun sudah sangat siap untuk bersua, pasti tahu bahwa banyak yang menantikannya, juga begitu banyak amalan dan pahala yang telah disiapkan;

Olehnya itu, pertemuan diantara keduanya akan lebih asyik,  lebih nikmat, dan lebih lapang, seolah akan menyajikan kesempatan yang tak terbatas untuk setiap insan yang beriman dalam memperbanyak amalan-amalan kebaikan, *MasyaAllah TabarakAllah;* 

Dengan banyaknya amalan kebaikan seperti yang diuraikan di atas, maka diharapkan akan dapat *membakar dan menghanguskan dosa-dosa manusia* yang  diperbuat baik sengaja dengan sadar, maupun masih abu-abu (diragukan) atau *syubhat,* bahkan yang tidak disengaja sekalipun akan dapat melelehkan seluruh amal keburukan dimaksud, sehingga dalam pertempuran dengan syaitan Insya Allah akan dapat terkalahkan dan kita pastikan menang, bukankah syaitan itu akan terbelenggu dibulan ramadhan? Kunci belenggu ada sama kita masing-masing, *Allahu Akbar;*

*Sabda Nabi Muhammad SAW* ketika akan memasuki bulan suci Ramadhan menggambarkan kepada para sahabat, bahwa "kedahsyatan perang badr (yang belum lama berakhir),  masih ada lagi perang yang jauh lebih dahsyat, yaitu perang melawan hawa nafsu, melalui puasa atau shaum";

Jadi perang melawan hawa nafsu dan pertempuran melawan syaitan akan beririsan pula dengan kesempatan yang luas untuk melaksanakan berbagai amaliah ibadah dibulan Ramadhan;

*Prasyarat* dari itu semua adalah kesiapan *iman (imanan)* yang tulus ikhlas bagi setiap insan yang berpuasa, sebagai bentuk keyakinan akan perintahNya, dengan berharap pahala *ihtisab (wahtisaban)*, maka akan diampuni segala dosa-dosanya yang lalu *(HR Bukhari);*

Selain dosa terampuni, *pintu do'apun tetap terbuka luas* untuk setiap hambaNya yang bermohon selama 24 jam nonstop, siang berdo'a, berpuasa, berzikir, mengaji, dan seterusnya; dan malampun tetap berdo'a, tarawih, qiyamullail, tadarrus, dan seterusnya, *Subhanallah;*

Sungguh padat *jadual ibadah* yang diprogramkan selama sebulan penuh, hal ini dimungkinkan jika kita telah memahami keutamaan, kemuliaan, keagungan, dan  keberkahan ramadhan;

Semoga kita semua tetap fit, sehat jasmani dan rohani, siap fisik dan mental, yang senantiasa dipenuhi rasa bahagia, senang, gembira, ceria menyambut tamu agung yang namanya *ramadhan*

*Marhaban Ya Ramadaan,*
*Ahlan wasahlan*
*Welcome ya Ramadaan*
*Selamat datang ya Ramadan.*