NTT 2018; Siap Gelar 4 Top Event Pariwisata

NTT 2018; Siap Gelar 4 Top Event Pariwisata

Kupang, Kabarindo- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam tahun ini akan menggelar empat top event pariwisata nasional, masing-masing Festival Komodo, Tour de Flores, Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat, serta Festival Likurai.

"Empat event pariwisata yang digelar dalam tahun ini sudah masuk dalam 100 top event nasional dan mendapat dukungan dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Parwisata NTT Marius Ardu Jelamu di Kupang, Minggu.

Ia menjelaskan pelaksanaan Festival Komodo akan digelar bulan Maret di Labuan Bajo, Manggarai Barat (Pulau Flores) serta balapan sepeda internasional Tour de Flores pada bulan Mei.

Sementara Parade 1001 ekor kuda Sandelwood yang dipadukan dengan Festival Tenun Ikat di Pulau Sumba pada bulan Agustus, serta Festival Likurai pada bulan Juli 2018 di Pulau Timor.

Menurut Marius, sejumlah kegiatan pariwisata tersebut merupakan pintu masuk dalam upaya meningkatkan promosi dan pemasaran pariwisata di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Ini menjadi branding pariwisata di daerah ini yang sudah dikenal hingga ke berbagai negara sehingga pelaksanaanya tetap menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara," katanya.

Ia menyebut, berbagai kegiatan parwisata lainnya yang digelar dalam 2018 seperti di Pulau Flores ada Festival Kelimutu dan Parade Kebangsaan di Ende, Festival Gemufamire dan Festival Tsunami di Maumere, serta Festival Caci di Manggarai.

Selain itu, expo dan karnaval di Kabupaten Alor, festival seni budaya di Sabu Raijua, dan Tour de Timor di Pulau Timor.

"Hampir semua kabupaten/kota di daerah ini memiliki kegiatan pariwisata dan kami sudah koordinasikan bersama semua kepala dinas pariwisata untuk bisa merancang dan mempersiapkannya dengan baik," katanya

Marius mengaku, terus mendorong agar berbagai kegiatan parwisata dapat dikemas dengan baik dan unik sehingga bisa masuk menjadi top nasional.

"Karena potensi pariwisata NTT sangat melimpah, baik alam, pantai dan laut, hingga seni dan budaya, infrastruktur pendukung juga terus dibenahi, tinggal saja bagaimana daerah mengemas semua itu dengan baik agar mampu menarik sebanyak mungkin wisatawan untuk datang," katanya seperti dilansir dari laman antaranews.