Pentingnya Penggunaan Baja Ber-SNI, Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Konstruksi
Pentingnya Penggunaan Baja Ber-SNI, Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Konstruksi
Surabaya, Kabarindo– PT NS BlueScope Indonesia (BlueScope) mendukung pemerintah dalam mendorong penggunaan baja sesuai standar nasional Indonesia (SNI) untuk proyek konstruksi.
Menurut Country President PT NS BlueScope Indonesia, Lucky Lee, SNI adalah kunci untuk menjamin kualitas dan keamanan produk baja di Indonesia. Mewajibkan SNI akan meningkatkan daya saing industri baja dalam negeri, dan melindungi konsumen dari produk yang tidak memenuhi standar.
Ketua Umum Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma, dalam Rapat Pembahasan Analisa Dampak Regulasi Teknis Produk Baja Ringan yang digelar beberapa waktu lalu di Jakarta, mengapresiasi upaya Kemenperin yang secara bertahap menerapkan SNI wajib untuk produk baja lapis, guna meningkatkan kualitas dan pengembangan industri baja dalam negeri. Ia mengatakan, di sektor hulu pada 2006 lalu, Kemenperin telah mewajibkan SNI Baja Lapis yang disusul dengan SNI wajib untuk Baja Lapis Seng pada 2007.
Dalam kurun waktu 2016 hingga saat ini, ketentuan SNI untuk baja lapis di sektor hilir diberlakukan terlepas masih bersifat suka rela. Ketentuan yang diatur pada SNI profil rangka baja ringan adalah SNI 8399 2017 tentang spesifikasi teknis dan bentuk dasar. Kemudian SNI 8399 AMD 1 2019, tentang tambahan pengaku samping. Lalu SNI 8399 2022, terkait spesifikasi teknis, bentuk dasar, berbagai jenis pengaku. Memang SNI profil rangka baja ringan ini sifatnya masih suka rela. Namun diharapkan bisa menjadi wajib, sehingga industri baja ringan di Indonesia semakin maju.
Nicolas menambahkan produk ber-SNI ini nantinya akan menjadi satu-satunya pilihan konsumen, karena terjamin kualitas, kekuatan dan keamanannya, Keselamatan pengguna harus menjadi prioritas utama. Karena itu, SNI 8399:2022 untuk profil rangka baja ringan semakin mendesak untuk dirubah dari status suka rela menjadi wajib, karena keamanan pengguna adalah prioritas utamanya.
“Jangan sampai kepercayaan publik terhadap produk baja ringan memudar, sehingga dampaknya nanti dapat mempengaruhi industri baja ringan yang sedang tumbuh di tanah air,” ujarnya
Keberhasilan implementasi SNI membutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri dan pemangku kepentingan lainnya, agar dapat terwujud untuk kepentingan bersama.
Foto: istimewa
Comments ( 0 )