Pernah Dilempar Telur di Korea Selatan, Shin Tae-yong Dibela Mati-matian di Indonesia

Pernah Dilempar Telur di Korea Selatan, Shin Tae-yong Dibela Mati-matian di Indonesia

KABARINDO, JAKARTA - Sempat menjadi pelatih Timnas Korea Selatan, Shin Tae-yong pernah merasakan dilempari telur oleh suporter, karena gagal membawa Taeguk Warriors- julukan Korea Selatan- lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.

Diketahui saat itu juru taktik 51 tahun itu berstatus sebagai pelatih Timnas Korea Selatan yang tergabung dalam Grup F bersama Meksiko, Swedia dan juara bertahan, Jerman.

Kalah di dua laga awal, Korea Selatan gagal lolos ke 16 besar Piala Dunia. Tumbang melawan Swedia dengan skor 0-1 dan dikalahkan Meksiko 1-2. Meskipun begitu, Korea Selatan berhasil menang 2-0 atas Jerman di matchday pamungkas Grup F pada 27 Juni 2018, namun kemenangannya tersebut belum mampu meloloskan Korea Selatan ke 16 besar.

Kemudian skuad Korea Selatan kembali ke negaranya. Mereka tiba di Bandara Incheon, Korea Selatan pada 29 Juni 2018. Shin Tae-yong bersama dengan pasukannya bersiap untuk foto bersama-sama di tempat yang sudah disediakan.

Namun, ada beberapa fans yang melempar bantal ke arah mereka. kemudian suporter lainnya juga melemparkian telur. Dengan gesit pun petugas langsung mengamankan pelaku pelemparan.

Kejadian tersebut membuat Shin Tae-yong memutuskan untuk meninggalkan posisi menajdi pelatih Timnas Korea Selatan.

Akhirnya Melatih Indonesia

Selama 1,5 tahun menganggur, Shin Tae-yong akhirnya mengambil jabatan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Piala AFF 2020 menjadi turnamen yang disorot dalam era kepelatihan Shin Tae-yong, meski finis runner-up, timnas yang mengandalkan pemain muda itu tetap mendapatkan apresiasi.

Namun, Shin Tae-yong tetap mendapatkan kritik pedas, seperti kritik yang dilontarkan oleh anggota EXCO PSSI, Haruna Soemitro. Ia menilai jika Shin Tae-yong tak beda jauh dengan pelatih lainnya yang hanya mampu membawa Timnas Indonesia finis runner up di Piala AFF.

Haruna juga menyebutkan bahwa percuma saja menggunakan Shin Tae-yong jika hasil yang didapatkan sama dengan edisi sebelumnya. Ia juga mengkritik kata “proses” yang kerap didengungkan pelatih Timnas Indonesia tersebut.

Menurutnya dalam ajang sepak bola, proses itu tidak lah penting. Sebab sepakbola merupakan ajang yang dilihat dari hasilnya, bukan prosesnya.

Kritikan Haruna ini seperti bumerang baginya. Shin Tae-yong dibela mati-matian oleh pecinta sepakbola Indonesia, banyak hashtag bertebaran di media sosial, #SaveSTY dan #HarunaOUT.

Selain itu, pecinta sepakbola pun banyak yang turun ke jalan dan memasang spanduk yang bertuliskan dukungan kepada Shin Tae-yong. Banyak juga yang meminta PSSI mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan Haruna Soemitro.

Melalui kejadian ini Shin Tae-yong bisa melihat betapa besarnya kecintaan Indonesia kepadanya. Sekarang, giliran Shin Tae-yong untuk membayar kepercayaan pecinta sepakbola di Indonesia dengan gebrakan yang telah ia siapkan.

Sumber: Okezone.com

Foto: twitter.com/PSSI